Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendra Butuh Satu Medali Emas Lagi buat Anak Kembarnya

Kompas.com - 10/08/2016, 21:12 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Pemain paling senior di skuad bulu tangkis Indonesia, Hendra Setiawan, berharap mendapat medali emas Olimpiade Rio agar melengkapi medali emas yang diraihnya di Beijing pada 2008 lalu.

Harapan besar untuk medali emas ada di pundak Hendra Setiawan dan pasangannya, Mohammad Ahsan. Hendra yang sudah pernah meraih emas, ingin menggenapkan dua emasnya untuk ia persembahkan kepada putra dan putri kembarnya : Richard dan Richelle. “Pengennya dapat satu emas olimpiade lagi. Satu emas buat anak laki-laki, satu emas lagi buat anak perempuan, ha ha ha. Amin,” kata Hendra.

“Anak-anak saya adalah penyemangat terbesar, selain Sansan (Sandiani Arief, sang istri) dan orangtua saya. Setelah memiliki anak, saya lebih termotivasi. Sansan juga sering semangatin kalau mau tanding, pengetahuan bulu tangkisnya sudah lumayan, kalau dulu sih enggak tahu blas, ha ha ha,” canda Hendra.

Sosok Hendra Setiawan paling pas digambarkan dengan filosofi ilmu padi, semakin berisi, semakin merunduk. Artinya, semakin tinggi prestasinya, semakin rendah hatinya. Meskipun Hendra merupakan pebulu tangkis yang sudah pernah menjuarai semua titel, tetapi ia tetap bersahaja.

Seluruh gelar juara perorangan sudah pernah diraih Hendra. Bersama Markis Kido, Hendra meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008, Juara Dunia 2007, dan emas di Asian Games Guangzhou 2010. Mulai berpasangan dengan Ahsan usai Olimpiade London 2012, Hendra kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia dengan kembali naik takhta juara di World Championships 2013 yang kala itu berlangsung di Guangzhou, Tiongkok. Keduanya kembali menjadi juara dunia di tahun 2015.

Namun, Hendra tak pernah sekali pun dicap sombong, baik oleh rekan-rekan sepelatnas, yuniornya, pelatih, atau siapa pun. Ia bahkan dijadikan panutan bagi para yuniornya. Hendra tetaplah sosok yang sama seperti dulu, Hendra yang pendiam. Berbeda dengan pasangan mainnya, Mohammad Ahsan, yang memang lebih ekspresif di lapangan.

“Dari dulu saya memang begini orangnya, bukan yang ekspresif, kalau diubah juga enggak bisa. Di luar lapangan, saya juga kayak gini, padahal di keluarga saya orangnya ekspresif semua. Mungkin saya jadinya mengimbangi, ha ha ha,” kata Hendra.

Bertahun-tahun menggeluti bulu tangkis, pemain kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, 25 Agustus 1984, ini mengaku sempat mengalami masa-masa jenuh. Padatnya pertandingan dan kerasnya sesi latihan memang membuat atlet tak dapat terhindar dari kejenuhan.

“Sebetulnya tidak ada rahasia gimana-gimana bisa bertahan sekian lama di bulu tangkis. Mungkin dari latihannya saja yang dijaga, jangan sampai menurun. Misalnya waktu sesudah Olimpiade Beijing 2008, target saya kan emas, setelah dapat emas, latihannya jangan menurun, supaya performanya tetap di atas,” ungkap pemain dari klub Jaya Raya Jakarta ini.

“Memang habis olimpiade (Beijing 2008), saya sempat merasa jenuh dan bosan. Tetapi saya bisa mengatasinya, biasanya kalau bosan sih saya nonton film ke bioskop. Sesudahnya, saya merasa fresh lagi,” tambahnya.

Kini, Hendra bersama Ahsan tengah berkonsentrasi menghadapi pertandingan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Demi mencapai target, Hendra yang sudah berkeluarga rela untuk meninggalkan keluarganya dan menginap di Pelatnas Cipayung agar lebih konsentrasi di persiapan jelang olimpiade. Tak tanggung-tanggung, Hendra bahkan menginap hingga empat hari dalam seminggu di pelatnas. Biasanya pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat, Hendra memilih untuk menginap di asrama.

Menjawab pertanyaan para penggemarnya soal gantung raket seusai Olimpiade Rio, Hendra mengisyaratkan bahwa dirinya masih jauh dari kata pensiun. “Masih ada keinginan untuk main kok. Saya mau lihat hasil olimpiade di Rio, dari situ saya bisa tahu hati saya bagaimana. Main bulu tangkis untuk cari prestasi atau bagaimana?” tutur Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Sports
Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Liga Inggris
Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com