KOMPAS.com - Rasa bangga ditunjukkan rakyat Indonesia atas keberhasilan Sri Wahyuni meraih medali perak dari cabang angkat berat, Sabtu (6/8/2016) atau Minggu pagi WIB. Ini merupakan medali pertama Indonesia di Olimpiade Rio 2016.
Sri Wahyuni yang turun di kelas 48 kg mencatat total angkatan 192 kg, terdiri atas 85 kg snatch dan 107 clean & jerk.
Sanjungan pun dilayangkan oleh sejumlah kalangan. Mulai dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, hingga masyarakat umum berkicau di media sosial soal keberhasilan Yuni, begitu biasa Sri Wahyuni dipanggil.
"Lifter putri Sri Wahyuni memperoleh medali perak pada Olimpiade Rio 2016. Rakyat Indonesia bangga," ucap Jokowi.
Lifter putri Sri Wahyuni memperoleh medali perak pada Olimpiade Rio 2016. Rakyat Indonesia bangga -Jkw
— Joko Widodo (@jokowi) August 7, 2016
"Selamat, Sri Wahyuni, yang mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia," tulis mantan atlet renang Indonesia, Richard Sam Bera.
Yes! Congrats Sri Wahyuni for #INA first medal at #Rio2016 #Olympics, a #Silver medal in women's weightlifting...
— Richard Sam Bera (@richardbera) August 7, 2016
"Kian keras usahamu mengejar target, makin besar kebahagiaan saat target tercapai. Terima kasih untuk perjuanganmu, Sri Wahyuni," tutur Menpora.
Kian keras usahamu mengejar target,makin besar kebahagiaan saat target tercapai.Thanks utk perjuanganmu,Sri Wahyuni pic.twitter.com/je0hXyb3xw
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) August 7, 2016
Seusai pengalungan medali, Yuni terlihat menitikkan air mata kebahagiaan. Iman Brotoseno melihat hal tersebut memiliki persamaan dengan keberhasilan srikandi panahan Indonesia yang meraih medali perak pada Olimpiade 1988.
Tangis Sri Wahyuni oada Menpora usai merebut perak. Pun demikian tangis Nurfitriyana pada Donald Pandiangan thn 1988 pic.twitter.com/xvZb1a09LI
— Iman Brotoseno (@imanbr) August 7, 2016
Dengan keberhasilan meraih medali perak, Yuni akan mendapat bonus Rp 2 miliar dari pemerintah. Dia juga akan mendapatkan tunjangan hari tua Rp 15 juta per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.