Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricky/Rexy Buat Ahsan Lupakan Sepak Bola

Kompas.com - 27/07/2016, 23:56 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Prestasi yang diukir pasangan ganda putra Ricky Achmad Soebagdja/Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996 ternyata menginspirasi seorang pebulutangkis berusia sembilan tahun dari Sumatera Selatan.

Adalah Mohammad Ahsan, pemain kelahiran Palembang, 7 September 1987 yang terkesima dengan capaian pasangan ganda putra nomor satu dunia tersebut. Sejak itu, Ahsan kecil mulai menekuni bulutangkis.

“Waktu kecil, saya diarahkan ke olahraga sepak bola. Tetapi saya memilih bulutangkis, karena bulutangkis adalah cabang olahraga yang bisa membawa nama Indonesia di level dunia,” ungkap Ahsan.

“Saya melihat prestasi senior-senior dulu yang sering juara, rasanya jadi ingin juara juga seperti mereka. Bukan cuma Ricky/Rexy, tetapi juga di sektor tunggal,” tuturnya.

Usai hijrah dari Sumatera ke Jawa, Ahsan bergabung dengan klub Djarum dan menjadi salah satu pemain terbaik di klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah tersebut. Sebelum berpasangan dengan Hendra Setiawan, Ahsan juga menjadi pemain ganda putra andalan Indonesia bersama Bona Septano dan sempat menghuni peringkat lima dunia.

Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi olimpiade kedua buat Ahsan. Bersama Bona, Ahsan sempat mengikuti Olimpiade London 2012 namun belum berhasil membawa pulang medali. Pelajaran empat tahun lalu di London menjadikan Ahsan yang lebih baik di olimpiade tahun ini.

Dengan usainya Olimpiade London 2012, maka selesai sudah duet Ahsan dan Bona. Beberapa bulan setelahnya, para pecinta bulutangkis Indonesia dikagetkan dengan munculnya kolaborasi baru Ahsan dengan Hendra. Meskipun sempat ada pihak yang pesimis, namun banyak pula yang meyakini pasangan ini akan jadi bomber di ganda putra.

Hendra/Ahsan ternyata menjadi salah satu pasangan ganda putra terbaik dunia. Pada debut di Kejuaraan Dunia 2013, Hendra/Ahsan langsung meraih titel juara dunia dengan membungkam pasangan-pasangan unggulan. Mimpi pertama Ahsan menjadi juara dunia sudah terjawab, kini ia bersiap mengejar mimpi selanjutnya yaitu medali emas olimpiade.

“Gelar juara dunia itu memang sudah jadi impian saya sejak kecil, kalau ditanya orang, pasti jawabannya mau jadi juara dunia. Tetapi, medali emas olimpiade adalah incaran semua atlet bulutangkis, apalagi turnamen ini hanya empat tahun sekali,” ungkap ayah dua anak ini.

“Saya banyak belajar dari hasil olimpiade empat tahun lalu. Dengan kerja keras, disiplin dan doa, alhamdulillah saya bisa bertahan hingga Olimpiade Rio 2016. Walaupun di London saya tidak dapat medali, tetapi saya tidak menyerah, saya berharap bisa mendapat hasil yang lebih baik di Rio,” tutur Ahsan.

Bertengger di peringkat dua dunia dan mengoleksi gelar juara bergengsi seperti Juara Dunia 2013 dan 2015, Juara All England 2014, Medali Emas Asian Games Incheon 2014, Juara Super Series Finals 2013 dan 2015, membuat Hendra/Ahsan menjadi harapan Merah-Putih di olimpiade.

“Diberi target adalah hal yang biasa untuk saya dan Hendra, dari dulu kami selalu ditargetkan untuk menjadi juara. Tekanan itu saya jadikan motivasi saja. Tekanan bertanding di olimpiade memang lebih besar karena ini turnamen empat tahun sekali,” jelas Ahsan.

Akankah Olimpiade Rio 2016 menjadi yang terakhir untuk Ahsan? Pria yang menggemari Tekwan, makanan khas Palembang ini menjawab santai. “Empat tahun lagi kan masih lama, jadi belum terpikir. Saya mau mikirin yang dekat-dekat dulu deh, yang jauh-jauh nanti saja dipikirkan lagi, ha ha ha,” canda Ahsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com