JAKARTA, Kompas.com - Atlet lompat jauh andalan Indonesia,menjadi poembawa bendera mereah putih dalam Maria natalia Londa mendapat kepercayaan defile pembukaan Olimpiade Rio de Janeiro.
Pada pembukaan yang berlangusng 5 Agustus mendatang, wanita kelahiran Denpasar ini akan memimpin kontingen yang terdiri dari 28 atlet ini untuk meraih kembali prestasi medali emas Olimpiade.
Maria Londa ditetapkan sebagai pembawa bendera kontingen itu seperti disampaikan oleh Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Brasil (CdM), Raja Sapta Oktohari, di Jakarta, Selasa (19/7). Keputusan ini diambil setelah melakukan pertemuan dengan seluruh tim dan pemangku kepentingan olahraga Indonesia.
Menurut Okto, atlet berusia 26 tahun ini terpilih setelah menjadi atlet pertama Indonesia yang sukses mendapatkan tiket untuk berjuang pada kejuaraan empat tahunan itu.
Maria Londa mendapatkan tiket untuk tampil di Olimpiade Rio de Janeiro setelah mampu merebut medali emas pada SEA Games 2015 Singapura. Saat itu, ia mampu menembus limit yang ditetapkan yaitu 6,55 meter. Lompatannya sendiri sejauh 6,70 meter.
Pada Olimpiade 2018 di Brasil, Indonesia berhasil meloloskan 28 atlet atau lebih banyak dibandingkan dengan olimpiade sebelumnya di London, Inggris yang hanya mengirimkan 22 atlet. Target yang harus dipenuhi atlet Indonesia adalah harus mampu mengembalikan tradisi emas olimpiade.
Bulu tangkis menjadi cabang olahraga terbanyak dengan 10 atlet disusul angkat besi dengan tujuh atlet. Selain bulu tangkis dan angkat besi, Indonesia juga sukses meloloskan dua atlet rowing, empat atlet panahan, dua atlet atletik, dua atlet renang dan satu atlet balap sepeda dari disiplin BMX. Dari jumlah tersebut ada tiga atlet yang berangkat dari tiket wild card yaitu lari atas nama Sudirman dan dua atlet renang yaitu Yessy venesia Yosaputera dan Glenn Victor Sutanto.
Indonesia pertamakali ikut Olimpiade di Helsinki, Finlandia pada 1952. Meraih medali pertama berupa medali perak di cabang panahan pada Olimpiade Seoul 1988.
Puncak prestasi Indonesia terjadi di Olimpade Barcelona 1992 saat Indonesia meraih sekaligus dua medali emas melalui Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma di cabang bulu tangkis. Sejak itu hingga Olimpade Beijing 2008, bulu tangkis mampu mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade buat Indonesia, melalui Ricky Subagdja/Rexy mainaky (1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (2000), Taufik Hidayat (2004) dan Markis Kido/Hendra Setiawan (2008).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.