Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tak Miliki Pola Rekrutmen Atlet Terpadu

Kompas.com - 17/06/2016, 20:21 WIB

KUTA, Kompas.com - Sekitar 100 peserta Lokakarya Pendidikan dan Iptek Olahraga di Hotel Grand Inna, Kuta, Bali, mendadak ditantang Dr. Greg Wilson PhD untuk menyebutkan nama-nama atlet Indonesia calon penerima medali Olimpiade Rio De Jenero, Brasil Agustus 2016.

Peserta yang sebagian besar kepala dinas olahraga seluruh Indonesia tercengang beberapa saat. Mereka hanya bisa menyebut-nyebut  nama Tommy Sugiarto untuk cabang bulutangkis dan  Triyatno untuk cabang angkat besi. Selebihnya tak ada.

Tidak ada yang menyebut nama ganda putera Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan atau pun ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad.  Menurut Greg Wilson, kenyataan ini menunjukkan memang tidak ada sistem pembinaan terpadu pada olah raga Indonesia.

Greg, pakar identifikasi bakat dan pengembangan bakat  bahkan menegaskan  tidak ada sistem pengembangan dan identifikasi bakat dalam keolahragaan di Indonesia. Dia memaparkan fakta Indonesia adalah negara terbesar ke 4 dunia dengan populasi 250 juta orang dan produk domestik bruto (PDB)  1 triliun USD, masuk peringkat 15 besar perekonomian dunia.

Namun di bidang olahraga,  Indonesia adalah peringkat 63 Olimpiade London 2012, peringkat 17 Asian Games Incheon Korea, dan  posisi ke 5 di SEA Games di Singapura 2015. Oleh karenanya, Greg menyimpulkan bahwa sistem olahraga Indonesia memiliki kinerja sangat buruk. Dan salah satu masalah terbesarnya, kita menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk atlet tanpa bakat.

"Jika kita ingin memenangkan  medali  di ajang internasional seperti Asian Games dan Olimpiade, maka kita harus mencari atlet potensi alam dan  mengembangkan  mereka dalam program jangka panjang. Sistem pembibitan dengan test ilmu olahraga dasar  adalah cara mengindentifikasi anak-anak muda dengan potensi alam lalu dikembangkan dalam program pengembangan atlet jangka panjang (Long Term Athlete Development/LTAD)," ujar pria asal Australia yang saat ini menangani sistem tersebut untuk pemerintah daerah (pemda) Jawa Timur dan Papua.

Meski terdengar ideal, apa yang dijelakan oleh Greg Wilson tersebut memang butuh waktu panjang untuk diterapkan. Untuk persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 setiap cabang  belum menyiapkan para atletnya secara sistematis dan terukur yang bisa dipertanggungjawabkan.

Di cabang renang mislanya, juga masih terbentur pada tidak validnya ukuran yang digunakan untuk menentukan seorang atlet layak atau tidak masuk Pelatnas. Kerena itu kemudian muncul keruwetan dengan munculnya nama-nama atlet yang sebenarnya belum layak masuk Pelatnas.

Acara Loka Karya Pendidikan dan Iptek Olahraga yang digandengkan dengan Rakernas Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi)  ini berlangsung 15  sampai 18 Juni 2018. Turut hadir sebagai narasumber Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan, Dra, Marheni Dyah Kusumawati, M. Pd, memaparkan kebijakan peningkatan tenaga dan organisasi keolaragaan. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi, Ramidin Saragih, SE., MM, menyampaikan materi kebijakan dana dekonsentrasi pembibitan dan  Iptek olahraga tahun 2016/2017 dan Prof. Djoko Pekik Irianto M. Kes., AIFO, pengajar di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta memaparkan  urgensi pembibitan dan implementasi iptek dalam pembinaan prestasi olahraga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Internasional
Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Internasional
Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

Internasional
Kehilangan Terbesar Madura United, Hugo Gomes

Kehilangan Terbesar Madura United, Hugo Gomes

Liga Indonesia
Perancis Vs Polandia, Masalah Lain Dialami Mbappe Saat Pakai Topeng

Perancis Vs Polandia, Masalah Lain Dialami Mbappe Saat Pakai Topeng

Internasional
Klasemen Peringkat 3 Terbaik Euro 2024, Belanda-Slovenia Lolos 16 Besar

Klasemen Peringkat 3 Terbaik Euro 2024, Belanda-Slovenia Lolos 16 Besar

Internasional
Luapan Tak Sangka Slovenia Lolos 16 Besar Euro untuk Kali Pertama...

Luapan Tak Sangka Slovenia Lolos 16 Besar Euro untuk Kali Pertama...

Internasional
Daftar Tim Lolos 16 Besar Euro 2024: Inggris, Denmark, Perancis Melaju

Daftar Tim Lolos 16 Besar Euro 2024: Inggris, Denmark, Perancis Melaju

Internasional
Hasil Euro 2024 dan Klasemen Akhir Grup C-D: Inggris Juara Grup, Perancis Kedua, Belanda Kalah

Hasil Euro 2024 dan Klasemen Akhir Grup C-D: Inggris Juara Grup, Perancis Kedua, Belanda Kalah

Internasional
Luapan Kecewa Koeman Belanda Kalah dari Austria: Mengerikan...

Luapan Kecewa Koeman Belanda Kalah dari Austria: Mengerikan...

Internasional
Teddy Tjahjono Mundur dari Persib, Standar Tinggi bagi Pengganti

Teddy Tjahjono Mundur dari Persib, Standar Tinggi bagi Pengganti

Liga Indonesia
Hasil Inggris Vs Slovenia: Mubazirnya 694 Umpan The Three Lions

Hasil Inggris Vs Slovenia: Mubazirnya 694 Umpan The Three Lions

Internasional
Hasil Denmark Vs Serbia, 10 Tembakan Bawa Eriksen dkk ke 16 Besar

Hasil Denmark Vs Serbia, 10 Tembakan Bawa Eriksen dkk ke 16 Besar

Internasional
Hasil Belanda Vs Austria, Lahirnya 2 Gol Bersejarah

Hasil Belanda Vs Austria, Lahirnya 2 Gol Bersejarah

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com