Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Palang Pintu Diusahakan Tampil pada TAFISA 2016

Kompas.com - 30/05/2016, 11:47 WIB

JAKARTA, Kompas.com — Sebagai salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk merawat kesenian dan kebudayaan Betawi, Minggu (29/5/2016) malam, Menpora Imam Nahrawi menutup Festival Palang Pintu Kemang 2016 yang diselenggarakan di kawasan Kemang, Jakarta.

Menurut Nahrawi, festival budaya Betawi yang menampilkan pertunjukan seni pencak silat dan seni pantun ini harus dilestarikan dan dipentaskan saat Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran TAFISA World Games 2016 yang akan berlangsung di Jakarta, 6-12 Oktober mendatang.

Tradisi palang pintu merupakan salah satu tradisi yang menjadi identitas masyarakat Betawi di Jakarta. Tradisi ini menjadi bagian dalam prosesi upacara pernikahan adat Betawi sejak zaman nenek moyang.

Perpaduan silat dan seni pantun yang jenaka menjadi hal yang dominan dalam tradisi palang pintu. Hal inilah yang kemudian menjadi landasan digelarnya festival tahunan bernama Festival Palang Pintu yang bertempat di kawasan Kemang, Jakarta.

"Kalau tidak menyelamatkan palang pintu, saya khawatir akan terkikis. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mempertahankan palang pintu hingga festival yang ke-11 ini," ujar Menpora saat menyampaikan sambutan penutupan.

Sesuai namanya, festival ini mempertunjukkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tradisi palang pintu, mulai dari menghadirkan kedua mempelai pengantin hingga mendatangkan para jawara silat Betawi.

Para pemantun pun tidak mau ketinggalan mengisi festival. Saat pembukaan pada Sabtu (28/5/2016) pagi, dihadirkan rombongan pengantin berbusana adat Betawi lengkap dengan atribut khas diiringi alunan musik rebana. Roti buaya yang menjadi kuliner wajib menjadi pendamping yang tidak luput dari iring-iringan rombongan pengantin.

"Palang pintu adalah tradisi yang perlu terus-menerus kita kembangkan. Tidak hanya untuk Jakarta dan Indonesia, namun tradisi Palang Pintu dan budaya Betawi harus dikenal oleh dunia," kata Menpora.

Kontes tradisi palang pintu menjadi bagian penting yang dilombakan. Lomba ini memiliki tujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Betawi ke masyarakat yang hadir dari segala penjuru di festival ini.

Selain itu, Festival Palang Pintu juga memiliki tujuan menyosialisasikan seni budaya tradisional Betawi dan menjadi media untuk mempertahankan dan melestarikan budaya Betawi. Festival ini juga menjadi ajang untuk menjalin silaturahim dari para pegiat seni dan tokoh budaya Betawi. "Festival Palang Pintu Kemang ke-12 nanti akan kami gelar lebih semarak lagi," ujar Ridwan, Ketua Panitia Festival.

Selain menjadi ajang memperkenalkan budaya, festival ini juga tidak ketinggalan menampilkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat Betawi. Kehadiran berbagai macam bazar dan pasar kuliner menjadikan festival ini begitu semarak. Bagi pengunjung yang ingin mencicipi sajian khas makanan dan minuman khas Betawi, di festival ini juga dihadirkan aneka kuliner Betawi, mulai dari bir pletok hingga kerak telor Betawi yang lezat bisa dinikmati saat mengunjungi Festival Palang Pintu.

"Nanti pada TAFISA Oktober 2016 di Ancol, saya minta palang pintu menjadi pintu pertama suguhan olahraga rekreasi TAFISA," kata Menpora. Selain itu, Menpora juga menyampaikan bahwa pencak silat sebagai bagian tradisi Betawi sudah menjadi olahraga resmi yang dipertandingkan di Asian Games 2018. "Tugas saya selanjutnya adalah mendorong agar pencak silat dapat dipertandingkan di olimpiade. Semua tradisi Betawi, ayo kita perlihatkan kepada dunia," ajak Menpora.

Festival Palang Pintu Kemang XI 2016 ini dihadiri 24 sanggar kesenian se-Jabodetabek, diikuti 270 stan, dan dihadiri sekitar 10.000 pengunjung. Dalam penutupan festival ini, panitia menghadiahi Menpora sebuah golok serta batu cincin dari Komunitas Batu Pand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com