Memperbanyak Sentra Olah raga Pedesaan

SEMARANG, Kompas.com - Komitmen Negara Hadir dalam Nawacita Presiden Jokowi cukup terasa saat kunjungan kerja Menpora Imam Nahrawi di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Sabtu (21/5).

 Di salah satu desa terpencil di Jawa Tengah ini, Menpora meresmikan program unggulan Kemenpora, yakni menghadirkan lapangan olahraga desa.

Menpora menandatangani prasasti peresmian di tengah terik panas yang cukup menyengat. Dengan latar belakang perbukitan dan pepohonan kelapa, lapangan desa ini telah dilengkapi drainase di sekeliling lapangan, peninggian tanah, taman, serta tiang lapangan.

Ribuan masyarakat, pelajar, pramuka, banser, dan aparatur desa riuh menyambut kehadiran Menpora. Cuaca terik tidak menyurutkan masyarakat Desa Wonokerto untuk berjubel di lapangan. Mereka menggelar tikar di lapangan, lesehan di rumput, dan berdiri berjam-jam untuk meramaikan acara.

Iring-iringan musik drumblek (blek adalah sejenis wadah drum dalam Bahasa Jawa) ikut menyemarakkan peresmian lapangan. Drumblek dimainkan secara rancak dengan penari yang mukanya dipoles seperti Petruk dan Gareng. Marching pelajar SD juga tidak ketinggalan ikut tampil.

"Lujeng sedoyo nggih, sehat sedoyo, pun dahar (sehat semua ya, sudah makan)?" sapa Menpora ke masyarakat yang hadir.

"Saya datang jauh-jauh dari Jakarta niatnya silaturahim, ingin dekat dengan masyarakat sini yang turut bahu-membahu, gotong-royong membangun lapangan ini," ujar Menpora.  

"Saya sengaja berdiri di tengah lapangan, bukan di podium, karena saya ingin merasakan langsung apakah program revitalisasi lapangan betul-betul bermanfaat atau tidak di tengah-tengah cuaca yang cukup dingin ini," lanjut Menpora yang disambut tawa masyarakat.  

"Dengan bantuan yang sangat terbatas, kira-kira 180 juta, tapi kita bisa melihat ada drainase, ada peninggian lapangan, dan pembangunan taman. Kami akan bantu lagi, tidak banyak yang bisa kami bantu, namun insyaallah akan dibantu, disurvei, agar anak-anak desa tidak melihat yang di kota itu serba wah. Ayo kita manfaatkan dan syukuri anugerah Allah yang ada di desa ini dengan memanfaatkan lapangan yang ada," ujar Menpora.

"Kulo tanglet panjenengan sedoyo (saya tanya anda semua), dengan pembangunan lapangan ini, seneng nopo mboten (senang apa tidak)?" Serempak masyarakat menjawab senang.

Di tengah lapangan, Menpora melempar pertanyaan dan berdialog dengan Zulfikar, pelajar kelas X SMA. "Apa cita-citanya?" "Saya ingin menjadi pilot."Sudah pernah naik pesawat? tanya Menpora. Alhamdulillah belum, " jawabnya. Mau jadi Pilot apa? "Pilot Garuda Indonesia," jawab anak tersebut.

Saat diminta membaca Surat Alwaqiah, Zulfikar tertawa dan menawar Surat Alfatihah. Akhirnya Menpora meminta untuk membaca Pembukaan UUD 1945. Ternyata Zulfikar hapal dan mampu melafalkan dengan baik meskipun agak lupa di paragraf terakhir. Menpora pun menghadiahi sebuah bola.

Pertanyaan berikutnya diberikan kepada seorang Banser yang diminta menyanyikan lagu Padamu Negeri. Bola yang sudah diparaf Menpora pun dihadiahkan kembali.  "Saya senang dengan tema yang dibaca pelajar dan paskibraka. Penting diwaspadai jangan sampai anak dan keluarga menjadi korban mafia narkoba, apalagi bujukan masuk surga dengan cepat," kata Menpora.  

Ketua panitia peresmian lapangan, Amin Rifai, mengatakan pembangunan lapangan desa hasil bantuan Kemenpora telah ditinggikan 160 cm. "Selain drainase yang mengelilingi lapangan, juga akan dibangun Taman Pemuda di bawah lapangan," ujar Amin.

Dalam kunjungan ini, Menpora didampingi Asisten Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga Samsudin, Kades Wonokerto Moh Zuhdi, aparat kepolisian, TNI, dan aparat desa setempat.