Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedrosa Masih Jadi Pilihan Utama Honda untuk Dampingi Marquez

Kompas.com - 05/05/2016, 09:29 WIB

KOMPAS.com — Dua pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, akan habis masa kontrak pada akhir musim 2016. Masihkah mereka akan berpartner untuk musim 2017?

Motorsport.com menulis bahwa Pedrosa masih menjadi pilihan pertama Honda untuk mendampingi Marquez pada musim 2017.

"Honda tidak mempertimbangkan siapa pun kecuali Dani meskipun itu tidak berarti ada kewajiban untuk mendapatkan kesepakatan dengan dia," kata sumber Motorsport di tubuh Honda Racing Coorporation (HRC).

"Itu yang kami inginkan dan menurut saya juga diinginkan Dani," ujar sumber tersebut melanjutkan.

Tahun ini merupakan musim ke-11 Pedrosa bersama Honda. Sejak naik ke MotoGP pada 2006, dia belum sekali pun meraih gelar juara dunia. Hasil terbaiknya adalah menjadi runner-up pada 2007, 2010, dan 2012.

Sejak dia naik ke MotoGP, sudah ada enam pebalap berbeda yang menjadi juara dunia, yaitu Nicky Hayden (2006), Casey Stoner (2007, 2011), Valentino Rossi (2008, 2009), Jorge Lorenzo (2010, 2012, 2015), dan Marc Marquez (2013, 2014).

Pedrosa saat ini mendapat bayaran 2 juta euro (sekitar Rp 30 miliar) per tahun. Nilai yang besar bagi pebalap yang belum pernah menjadi juara dunia.

Namun, di luar Marquez, Lorenzo, dan Rossi, dia merupakan satu-satunya pebalap yang bisa memenangi balapan dalam beberapa tahun terakhir.

Honda yakin bahwa antara apa yang Pedrosa berikan dan uang yang mereka bayarkan masih seimbang, baik dari sisi olahraga maupun penjualan produk.

Lebih penting lagi, Honda tidak yakin bahwa para calon pengganti, seperti Andrea Iannone, Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, atau Alex Rins, akan bisa memacu motor lebih cepat dari Pedrosa.

Muncul kabar bahwa Pedrosa bisa jadi akan "hijrah" ke Yamaha untuk mendampingi Rossi. Jika terwujud, Movistar Yamaha akan punya pasangan pebalap tertua di grid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com