Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok, Video, dan Bonus 1 Miliar

Kompas.com - 05/05/2016, 01:38 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

 

JAKARTA, Kompas.com - Atlet-atlet renang DKI Jakarta masih harus mengeluarkan  uang pribadi untuk masuk dalam tim Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang akan berlangsung di Jawa Barat, September mendatang.

Sebagai seleksi terakhir, Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI DKi menetapkan ajang 59th Milo/Pram Malaysia Open Swimming Championship 2016 - Selangor, Malaysia. Setelah melihat prestasi di ajang ini, pengurus akan menentukan nama-nama para atlet yang berlaga di Bandung, termasuk dengan nomor-nomor mereka.

Sebenarnya penetapan Malaysia Open sebagai kualifikasi akhir seleksi tim PON merupakan buah dari berubah-ubahnya keputusan mengenai ajang seleksi akhir. Sebelumnya Pengprov telah menetapkan 47th Singapore National Age Group Swimming Championships di kolam OCBC Aquatic Centre, 11-20 Maret lalu sebagai seleksi akhir.

Namun beberapa perkumpulan renang mengajukan banding karena menganggap hasil yang muncul akan membuat tim PON DKI didominasi oleh satu perkumpulan renang. Selama ini tim DKI memang didominasi atlet-atlet perkumpulan renang Millennium Aquatic seperti para atlet nasional I Gde Siman Sudartawa, Dennis Joshua Tiwa, Alexis Wijaya Ohmar, Kathriana Mella, AA istri Kania mau pun para atet muda seperti Sofie Kemala, Adityastha Rai, Joshi Jundi.

Penolakan terhadap dominasi satu perkumpulan renang ini memang sudah terasa sejak dari terbentuknya pengurus Pengprov PRSI DKI di bawah kepemimpinan Rudy Salahuddin pada 2013 lalu. Rudy secara umum tidak menginginkan adanya dominasi satu perkumpulan baik dari segi pemilihan atlet mau pun pelatih. Karena itu kepengurusan Pengprov DKI 2013-2017 bahkan didominasi nama-nama dari cabang polo air.

Dalam audiensi dengan Gubernur DKI Ir Basuki Tjahaja Purnama, Rudy secara terbuka menyebut nama perkumpulan Millennium Aquatic.  Dalam video yang diunggah Pemprov DKI di https://www.youtube.com/watch?v=ewGQefRg7pA&feature=youtu.be ini, Ahok tidak menyebut dominasi klub sebagai suatu yang buruk. Ia bahkan menyebut hal ini tentunya berjalan sesuai mekanisme pasar di mana atlet akan memilih sendiri perkumpulan yang baik bagi dia.

Dalam video tersebut Ahok jga melontarkan gagasan memberi bonus sebesar 1 milyar rupiah yang akan diberikan kepada perkumpulan yang atletnya mampu memberi medali emas buat kontingen DKI. "Saya kira sudah seharusnya diputus mata rantai pemberian bonus. Lebih baik langsung ke klub dan atlet," katanya. Ia juga menyebut sudah bukan masanya kontingen berangkat dengan jumlah pengurus yang lebih besar daripada atlet.

Karena 59th Milo/Pram Malaysia Open Swimming Championship 2016  di Selangor, Malaysia ini sebelumnya tidak masuk dalam perencanaan seleksi, semua pembiayaan dibebankan pada atlet. Untuk dapat mengikuti seleksi ini, setiap atlet harus merogoh kocek antara 7-9 juta rupiah. Apalagi Malaysia merupakan tujuan utama liburan akhir pekan yang panjang seperti ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com