TOKYO, Kompas.com - Harapan Kento Momota untuk meraih medali di Olimpiade pupus setelah dijatuhi hukuman larangan bertanding akibat terbukti melakukan perjudian ilegal.
Asosiasi bulu tangkis Jepang menjatuhkan larangan bertanding buat pemain berusia 21 tahun yang kini menempati peringkat dua dunia ini. Keputusan ini diambil setelah rapat pada Minggu (10/4/2016).
Sementara Kenichi Tago, rekan Momota yang juga terbukti terlibat dalam perjudian ilegal, dicoret dalam daftar pemain nasional jepang untuk waktu yang tidak ditentukan.
Momota merupakan pemain asal Jepang pertama yang mampu meraih medali perunggu di kejuaraan dunia yang berlangsung di Jakarta, tahun lalu. Ia juga berpeluang untuk merebut satu medali di Olimpiade Rio de Janeiro yang akan berlangsung Agustus.
Kontroversi ini meledak pekan lalu, setelah ketua asosiasi bulu tangkis Jepang, Kinji Zeniya menyebut skandal yang menimpa dua pemain mereka. Pengakuan ini langsung menuai kecaman dari pejabat pemerintah.
Secara umum, judi menang terlarang di Jepang. Mereka yang tertangkap basah terlibat perjudian terancam hukuman pidana hingga 5 tahun.
Insiden ini menjadi sorotan setelah sebelumnya terjadi kontroversi tentang judi yang terjadi di olahraga paling populer di Jepang, bisbol. Padahal saat ini bisbol tengah memperbaiki citra dalam usaha untuk dipertandingkan di Olimpiade 2020 di Tokyo.
Momota mengaku mengunjungi tenmpat perjudian enam kali dan menghabiskan 500 rubu yen (sekitar 59 juta rupiah). Sementara Tago bahkan menghabiskan uang sampai 100 ribu dolar AS (1.3 milyar rupiah).
Absennya Momota jelas merupakan pukulan buat Jepang dalam usaha mereka mempertahankan Piala Thomas pada Mei mendatang dan merebut medali di Olimpiade Rio de Janeiro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.