Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pelari Adu Cepat Taklukkan Hutan Pinus Lereng Arjuno-Welirang

Kompas.com - 03/04/2016, 12:32 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Ratusan pelari dari dalam dan luar negeri beradu cepat dalam Trail Run di hutan pinus lereng Gunung Arjuno-Welirang, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (3/4/2016).

Medan lari berupa tanah berbukit-bukit menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta lomba.

"Kalau rute biasanya kan jalannya mendatar, kalau di trail ini kita banyak medan. Ada yang turun ada juga yang naik. Selain itu kita juga menyajikan memandangan alam. Perkebunan juga ada," kata salah satu panitia, Hendrawan, kepada Kompas.com.

Sebanyak 950 orang peserta lomba harus menaklukkan jarak sepanjang 12 kilometer. Jarak tersebut ditempuh paling cepat selama satu jam 13 menit.

Selain licin, rute juga menanjak dengan kemiringan mencapai 40 hingga 60 derajat.

"Peserta juga dihadapkan dengan rute yang licin terutama saat menanjak karena habis hujan," kata Hendrawan.

Yulianingsih (26), juara kategori wanita, mengaku bangga bisa menaklukkan rute yang cukup menantang tersebut. "Ini merupakan pengalaman saya ikut trail," ujarnya.

Menguasai rute di lereng pegunungan itu tidaklah mudah. Atlet asal Blitar, Jawa Timur, itu mengaku jatuh bangun saat berlari.

"Soalnya habis hujan jalannya licin. Kalau yang nanjak, tajam banget. Kalau yang turun, turun banget," kata dia.

Para pelari juga harus menjaga konsentrasi sebab rute yang mengitari hutan pinus membuat para pelari rawan tersesat. Meskipun panitia sudah memasang tanda di setiap persimpangan, peserta harus melihatnya dengan seksama.

"Soalnya capek. Kita harus fokus. Rutenya cari sendiri soal," kata Yulianingsih.

Meski demikian, ada sejumlah peserta yang kecewa karena tanda rute kurang jelas. Akibatnya, banyak peserta yang sempat tersesat.

"Saya kecewa juga masalah rute. Medan berat, tapi tanda rutenya tidak jelas," kata Jefri, peserta asal Ambon.

Jefri sempat tersesat hingga satu kilometer sehingga, peserta yang ada di belakangnya dengan mudah mendahuluinya.

"Kita lari begitu jauh tidak ada bendera di depan. Kita sudah tersesat sejauh satu kilometer," ujarnya.

Hendrawan tidak memungkiri adanya keluhan dari peserta yang tersesat. Ia menjadikan hal itu sebagai bagian dari evaluasi atas event yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com