"Rasanya senang sekali bisa juara di All England. Ini merupakan bagian dari sejarah perjalanan kami sebagai pasangan. Dan hasil ini pun tentu salah satunya karena doa dan dukungan masyarakat Indonesia," kata Debby.
Pasangan ganda campuran Indonesia tersebut meraih gelar pertamanya di All England setelah menundukkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 21-12, 21-17.
Sepanjang pertandingan tersebut, Barclaycard Arena bergemuruh karena sorakan para suporter Indonesia yang hadir di sana. Barclaycard Arena seperti berubah menjadi Istora Senayan Jakarta.
"Pas main rasanya semangat sekali karena penonton di sini juga luar biasa. Rasanya seperti bermain di rumah sendiri," kata Debby.
Ratusan mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Birmingham dan beberapa kota lain datang dan tak henti memberikan dukungan semangat.
"Saya datang dari London, bersama teman-teman mahasiswa di sana juga. Kami sudah beli tiket dari dua bulan yang lalu, sudah merencanakan buat menonton," kata Hana Hanifah, mahasiswa London School of Economics and Political Science.
"Awalnya deg-degan juga sih pas beberapa wakil Indonesia pada kalah. Takut enggak ada wakil pas final. Tapi, ternyata ada wakil dan menang. Alhamdulillah, senang banget rasanya," kata Hana menambahkan.
Setelah menjalani seremoni penyerahan medali dan wawancara dengan media, tim Indonesia yang berlaga di All England bersama perwakilan Kedutaan Besar Indonesia di Inggris mengadakan makan malam bersama dan beramah tamah dengan para suporter.