Selain itu, selama pertandingan berlangsung akan ada talent scouting dari pelatih sepak bola U-12 Zaenal Abidin dan Kurniawan Dwi Yulianto yang akan memilih pemain terbaik di masing-masing posisi untuk mewakili kotanya dan mendapatkan pelatihan eksklusif selama 14 hari di MILO Camp Jakarta.
Pesepak bola profesional yang juga pernah memperkuat tim PSM Makassar, Kurniawan Dwi Yulianto mengungkapkan kegembiraannya dapat melihat langsung bibit-bibit pesepak bola Indonesia di MILO Football Championship. “Saya yakin akan menemukan pesepak bola muda berbakat dari kota ini. Bukan hanya teknik sepak bola para peserta yang menjadi penilaian bagi kami sebagai talent scout, namun juga perilaku serta kecerdasan pemain di lapangan.”
Seperti di Medan, MILO Football Championship Makassar juga menghadirkan Football Clinic dan Kelas Gizi yang akan diadakan pada 28 Februari bersamaan dengan jalannya kompetisi. Football Clinic memberikan kesempatan kepada siswa selain peserta MILO Football Championship untuk dilatih oleh Kurniawan Dwi Yulianto dan pesepak bola lokal seperti Maldini Pali. Sementara Kelas Gizi bertujuan untuk mengedukasi para ibu mengenai pentingnya asupan gizi makanan dan minuman pendamping untuk membantu memenuhi energi yang menunjang aktivitas keseharian anak.
“Nestlé MILO percaya, dibalik prestasi anak terdapat peran dan dukungan besar orang tua mulai dari pemilihan asupan gizi hingga kegiatan yang dijalani anak. Untuk itulah kami berharap Kelas Gizi dapat membantu para orang tua dalam memilih asupan makanan dan minuman pendamping yang tepat bagi anak. Tentunya kami berharap keseluruhan rangkaian MILO Football Championship dapat membantu mewujudkan anak Indonesia yang lebih sehat, berprestasi dan membantu mengawali langkah mereka menjadi juara sejati,” jelas Prawitya Soemadijo. (/*)