SEMARANG, KOMPAS.com — Anggota Komisi X DPR RI, Yayuk Basuki, sedang memperjuangkan uang pensiun bagi mantan atlet yang pernah membela Indonesia.
"Saya sedang berjuang agar para atlet bisa menikmati hari tuanya dengan uang pensiunnya, misalnya Rp 2 juta, Rp 3 juta, atau berapa pun jumlahnya," kata Yayuk Basuki saat menutup turnamen tenis antarmedia 2015 di lapangan tenis Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (20/12/2015).
Menurut mantan petenis nasional tersebut, adanya jaminan hari tua itu menjadikan atlet bisa berlatih dengan serius dan benar-benar menjadi atlet yang mampu meraih prestasi maksimal tanpa memikirkan masa depannya saat sudah tidak menjadi atlet.
"Sekarang ini memang bonus yang diberikan kepada atlet, seperti juara SEA Games, Rp 200 juta, kemudian Asian Games Rp 400 juta. Kemudian saya dengar, untuk olimpiade mendatang, Rp 5 miliar. Akan tetapi, kadang-kadang, mereka sendiri bingung dalam membelanjakan uang itu. Kalau bagi saya, lebih baik dia mendapatkan jaminan hari tua," katanya.
Yayuk mengakui, seseorang bisa menjadi atlet antara lain karena ada peran dari orangtua. "Kalau nantinya ada jaminan orangtua, maka orangtua lebih mantap menjadikan anaknya menjadi atlet," katanya.
Di sisi lain, Yayuk Basuki, yang pernah menempati ranking ke-19 dunia saat menjadi pemain profesional, merasa prihatin dengan perkembangan olahraga tenis sekarang ini. "Dulu, pada era ketika saya menjadi atlet, hampir semua instansi menggalakkan olahraga ini di lingkungan pegawainya," katanya.
Dia mengatakan, untuk memasyarakatkan olahraga tenis, instansi pemerintah dan swasta tentunya memiliki peran yang sangat penting. "Saya masih ingat dulu pernah menemani beberapa pejabat. Moerdiono, Tanri Abeng, Ginanjar Kartasasmita, dan lain sebagainya. Ini tentu saja akan diikuti pegawai di bawahnya," katanya.
Yayuk menyatakan, untuk tingkat yunior atau di tingkat bawah, dirinya sudah menggelar turnamen tenis, dan dirinya berharap kepesertaan turnamen tenis antarmedia ini nantinya bisa diperluas dengan melibatkan instansi pemerintah dan swasta.
"Ini kali pertama kami gelar untuk kalangan media di Jawa Tengah. Karena yang pertama, seadanya dulu. Tahun berikutnya diharapkan lebih dari yang ini," katanya.
Turnamen tenis antarmedia Piala Yayuk Basuki yang bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah tersebut berlangsung dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu (20/12/2015). Turnamen tenis berhadiah total Rp 11 juta tersebut diikuti 16 pasang pemain dari media cetak dan elektronik di Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.