Dianggap Anti-Islam, Donald Trump Tetap Didukung Mike Tyson

NEW YORK, Kompas.com — Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson, mengaku tetap mendukung calon presiden AS, Donald Trump, meski tengah mendapat kecaman soal usulan untuk membatasi Muslim masuk ke negara itu.

Tyson memang merupakan pendukung berat Trump. Namun, sejak 1990-an, ia telah memeluk Islam dan menggunakan nama Malik Abdul Aziz.

Meski begitu, Tyson menyebut pernyataan Trump tidak akan mengurangi keyakinannya terhadap calon presiden tersebut. "Bagaimanapun, ia tetap memimpin dalam polling dan berhak mendapatkan kesempatan."

Menurut Tyson, polling tersebut telah menunjukkan kondisi yang sebenarnya. "Jika mereka tidak suka dia (Trump), mereka pasti tidak akan memilihnya."

Pekan lalu, Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan meminta Muslim dibatasi untuk masuk ke Amerika dulu. Hal ini dilontarkan Trump setelah terjadinya penembakan yang membawa korban 14 orang tewas yang dilakukan simpatisan ISIS di San Bernardino.

Pernyataan Trump ini mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk petinju legendaris, Muhammad Ali. Petinju yang sebelumnya bernama Cassius Clay dan telah berusia 73 tahun ini mengatakan, "Saya seorang Muslim dan tindakan pembunuhan di Paris, San Bernardino, ataupun di tempat-tempat lain bukanlah suatu tindakan yang Islami."

Dalam polling yang dilakukan Monmouth University terhadap para calon presiden AS, nama Trump mengungguli calon lainnya dari Partai Republik. Trump merebut 41 persen, Cruz hanya mendapat 14 persen, 10 persen memilih Marco Rubio, dan Ben Carson mendapatkan 9 persen.

Sementara dalam survei yang dilakukan ABC News dan Washington Post, Trump dipilih 38 persen, Cruz (15 persen), serta Rubio dan Carson masing-masing dipilih oleh 12 persen.