ZURICH, KOMPAS.com — Pengadilan arbitrase olahraga (CAS) menolak permintaan pebalap Yamaha Movistar asal Spanyol, Jorge Lorenzo, untuk mengambil peran dalam banding yang diajukan pebalap setimnya, Valentino Rossi.
Rossi dijatuhi hukuman oleh FIM atas kesalahannya dalam peristiwa yang melibatkan dirinya dengan pebalap Honda Repsol asal Spanyol, Marc Marquez, di GP Malaysia, dua pekan lalu. Ia dijatuhi hukuman memulai lomba di belakang grid pada GP Valencia, akhir pekan ini.
Hukuman ini jelas merugikan Rossi yang kini unggul tujuh poin dari Lorenzo. Ini kesempatan terbesar Rossi untuk kembali menjadi juara dunia setelah terakhir kali merebutnya pada 2009.
Rossi kemudian mengajukan banding kepada CAS untuk menunda keputusan FIM sampai ditemukan hasil penyelidikan yang menyeluruh, yang mungkin baru dihasilkan berbulan-bulan.
Jika pihak CAS mengabulkan banding Rossi, tetapi CAS kemudian menemukan kebenaran pada putusan FIM, Rossi baru akan menjalani hukuman tersebut pada musim balap 2016.
Pihak manajemen Lorenzo menyebut permintaan "ikut campur" dari Lorenzo dalam kasus ini lebih didasari pada dampak yang akan dirasakan pebalap Spanyol ini setelah musim balap ini berakhir.
Meski menolak, pihak CAS menyebut tetap akan memasukkan informasi yang diberikan pihak pengacara Lorenzo sebagai bahan pertimbangan. Manajer Lorenzo, Alberto Valera, menyebut inisiatif mereka hanya berdasarkan tanggung jawab moral dan mereka menghormati apa pun keputusan yang diambil.
Pihak CAS akan membicarakan permintaan banding dari Rossi pada Jumat (6/11/2015), dua hari sebelum lomba seri terakhir ini berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.