Balapan memasuki putaran ke-179 dari 200 yang dijadwalkan ketika mobil Sage Karam melintir saat melewati tikungan 1. Karam menabrak tembok dan kembali melintir. Banyak puing mobilnya yang terlepas dan terbang.
Para pebalap di belakang Sage, termasuk Wilson, masuk tikungan tanpa ada peringatan. Salah satu puing yang terbang jatuh tepat di kokpit mobil Wilson dan menghantam kepalanya dengan cukup keras.
Tim medis segera megeluarkan Wilson dari mobil lalu dibawa ke ambulans yang sudah menanti. Dari medical centre, dia segera dipindahkan ke Lehigh Valley Health Network Cedarcrest Hospital di Allentown, dengan menggunakan helikopter.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan IndyCar Series, pebalap 37 tahun tersebut masih koma dan dalam kondisi kritis. Istri Wilson, Julia, dan kakaknya, Stefan, segera menyusul ke rumah sakit dengan menggunakan pesawat pribadi milik mantan pebalap IndyCar, Tony Stewart.
Wilson mulai ikut balapan open wheel di AS pada 2004, setelah ikut lima seri Formula 1 pada 2003. Dia tercatat sebagai pebalap F1 dengan ukuran tubuh tertinggi.
Karam juga dibawa ke rumah sakit setelah kecelakaan tersebut, dengan menggunakan ambulans. Pebalap 19 tahun tersebut bisa keluar sendiri dari mobilnya yang rusak parah, meskipun dengan gemetar dan memar-memar.
Balapan akhirnya dihentikan setelah insiden tersebut. Rekan satu tim Wilson di Andretti Autosport, Ryan Hunter-Reay, keluar sebagai pemenang.
Insiden yang menimpa Karam dan Wilson merupakan salah satu yang terjadi pada balapan akhir pekan di Pocono Raceway tersebut. Rekan satu tim Wilson yang lainnya, Marco Andretti, melintir saat menjalani lap ke-138 karena kesalahan pada suspensi.
Dengan bantuan marshal, Andretti dibawa ke ambulans. Dari hasil pengecekan, tim medis menyatakan bahwa Andretti tidak mengalami luka berat, dengan hanya sedikit memar pada lutut kanan.
Sehari sebelumnya, pada sesi latihan Sabtu (22/8/2015), pebalap Ganassi, Charlie Kimball, mengalami kecelakaan serius ketika mobilnya melintir dan menabrak tembok dan pagar pembatas dengan keras.
Kimball tidak mengalami cedera, kecuali luka di dagunya yang harus dijahit. Namun, dia tetap bisa mengikuti balapan hari Minggu dengan normal.
Pertengahan Juli lalu, dunia balap internasional kehilangan salah satu pebalap F1 berbakat asal Prancis, Jules Bianchi. Pebalap 25 tahun tersebut meninggal setelah koma selama sembilan bulan akibat kecelakaan saat balapan GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Oktober 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.