Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Mengenal Balapan Suzuka 8 Hours

Kompas.com - 20/07/2015, 14:18 WIB

SUZUKA, KOMPAS.com - Akhir pekan nanti, tepatnya pada 23-26 Juli, Sirkuit Suzuka Jepang akan menggelar salah satu event balap bertaraf internasional, Suzuka 8 Hours Endurance Race. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Suzuka 8 Hours ke-38.

Suzuka 8 Hours masuk dalam kalender FIM World Endurance Championship dan merupakan salah satu event paling terkenal di Jepang dengan penonton datang dari berbagai belahan dunia. Jumlah penonton saat balapan sangat tinggi, dan merupakan salah satu yang terbesar di Jepang.

Adu balap yang menguji ketahanan ini diikuti 70 tim, baik pabrikan maupun privateer. Mereka akan menjalani kualifikasi pada Jumat (24/7/2015) untuk mencari tim yang berhak ikut Top 10 Trial pada Sabtu (25/7/2015).

Dua pebalap dari masing-masing 10 tim tersebut akan menjalani satu putaran kualifikasi. Waktu putaran terbaik dari kedua pebalap tersebut akan jadi penentu posisi start 10 tim saat balapan. Setiap tim peserta akan terdiri dari dua atau tiga pebalap.

Posisi start sebenarnya tidak punya pengaruh besar pada hasil balapan yang berlangsung delapan jam non-stop tersebut. Jika para pebalap mau beradu kekuatan untuk meraih pole position, alasanya lebih karena rasa bangga.

Pada balapan yang berlangsung delapan jam dan para bebalap melakukan start bersama-sama, perbedaan posisi yang tidak terlalu jauh pada awal balapan memang tidak akan memberi pengaruh. Namun, bisa masuk Top 10 Trial lalu mendapatkan pole position, bagi beberapa pebalap jelas punya arti besar.

Balapan akan berlangsung Minggu (26/7/2015), dimulai pada pukul 11.30 dan berlangsung selama delapan jam hingga finis pada pukul 19.30. Dengan matahari biasanya terbenam pada pukul 18.30, satu jam balapan terakhir akan berlangsung malam hari.

Momen sekitar satu jam ini biasanya jadi bagian paling menarik dari balapan. Membalap pada malam hari dengan kecepatan 300 kilometer/jam jelas tidak mudah. Jarak pandang para pebalap juga mulai terbatas. Waktu putaran tiap pebalap pun otomatis akan lebih lambat dibanding saat masih terang.

Karena alasan inilah, tiap tim biasanya memilih pebalap yang punya pengalaman membalap pada malam hari untuk turun terakhir. Biasanya, mereka adalah para bintang di tim.

Namun, sekali lagi, pemilihan tidak melulu berdasar pada kebintangan seorang pebalap, melainkan pengalaman membalap pada malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com