"Jelas bahwa dengan kontrak, lalu ini dan itu, tidak akan mudah untuk berkata 'yeah, saya akan ke Ferrari dan itulah yang terjadi'. Ada banyak hal yang harus dipenuhi, itu yang saya tahu tentang kontrak. Tampaknya saya akan sulit untuk keluar," kata Ricciardo.
Musim ini adalah tahun kedua Ricciardo membela Red Bull setelah pindah dari Toro Rosso. Pada musim pertamanya, 2014, dia memenangi tiga balapan dan menutup musim dengan berada di peringkat ketiga klasemen.
Tahun ini, dia banyak bertemu masalah. Dari delapan seri yang sudah berjalan, pebalap 25 tahun tersebut belum pernah finis podium. Hasil terbaiknya adalah finis kelima di Monaco.
"(Saat ini) mungkin saya tidak akan pernah menolak semuanya secara pasti karena saya tidak berpengalaman soal kontrak. Saya belum terlalu lama di F1. Saya yakin banyak hal yang bisa berubah," aku Ricciardo.
"Menyenangkan diperhatikan tim sekelas Ferrari, jadi saya anggap itu sebagai pujian dan kita lihat apa yang akan terjadi," lanjutnya.
Ricciardo memang belum pernah mengindikasikan bahwa dia ingin meninggalkan Red Bull. Namun, setelah hanya finis ke-13 pada GP Kanada, pada awal Juni, Ricciardo tak menutupi bahwa dia tengah frustrasi.
"Yang saya inginkan adalah menang. Rasa frustrasi saya tahun ini karena hal itu. Kami tidak dalam posisi bisa menang, dan sebagai pebalap, menang merupakan satu-atunya yang saya inginkan," tegasnya.
Mengesampingkan rasa furstrasinya, Ricciardo tetap punya keyakinan bahwa Red Bull akan bisa menemukan performa terbaik dan kembali meraih kemenangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.