YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kecintaan Ganif Aryanto (50) akan motor trail mengiringinya hingga akhir hayat ketika sakit kanker yang mengerogoti tubuhnya pun tak mampu menghentikannya untuk tetap berpetualang menjelajahi setiap rintangan track tanah dengan motor trail.
Namun, Tuhan berkehendak lain Sabtu (20/06/2015) sore Ganif Aryanto (50) Biker asal Duwet Kabupaten Sleman ini menghembuskan nafas terakhirnya.
Di dalam peti Jenazah, Popo panggilan akrab Ganif Aryanto tampak lengkap menggunakan waerpack motor trail berwarna merah bercorak hitam. Tangannya mengenakan sarung khusus trail berwarna hitam dan memeluk kitab Injil di dadanya.
Sejak kecil, memang Ganif Aryanto sudah mulai mencintai aktivitas minat khusus ini, namun saat itu dia memulainya dengan olah raga down hill menggunakan sepeda.
Lambat laun, tepatnya pada tahun 2010, pria yang terkenal ramah dan pandai bergaul ini pun merambah ke dunia trail. " Sejak 2010, suka dengan motor trail. Dulu waktu kecil sepeda," ujar Helly Barniati istri Ganif Aryanto, Minggu (21/06/2015).
Dari mulai 2010 itu, Popo akhirnya merasa motor trail merupakan bagian dari hidupnya. Ia pun merasa nyaman dengan hobi menunggang kudu besi melewati track-track menantang. " Dia nyaman dengan motor trail," ucapnya.
Bahkan, di usia yang terbilang tak muda lagi, Popo tetap terus menekuni hobinya. Ia pun telah merasakan dan melahap rintangan berat track di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Jawa Tengah. Dalam kondisi sakit kanker mengerogoti tubuhnya Popo seakan tak menghiraukanya. Ia tetap menyempatkan nge-track barsama dengan teman-temannya. " Tiga bulan lalu mulai sakit. Tapi sekitar dua bulan lalu dia masih ngetrack," tegasnya.
Pada Sabtu (20/06/2015) sore Ganif Aryanto (50) Biker asal Duwet Kabupaten Sleman ini menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bethesda Yogyakarta.
Berbeda dengan lainya, meski tak ada wasiat khusus, namun sang istri memutuskan untuk mengenakan wearpack trail kesayanganya di tubuh Ganif Aryanto (50). Tak hanya wearpack, jenazah Popo juga tampak mengenakan sepatu lengkap dengan sarung tangan. " Sebenarnya tidak ada pesan khusus. saya merasa suami saya akan lebih bahagia kalau dia dimakamkan menggunakan pakaian trail," tandasnya.
Menurutnya, Ganif Aryanto (50) sangat menyayangi barang-barang miliknya yang berkaitan dengan hobi motor trail. Ia merawat barang-barang miliknya dengan sepenuh hati. Bahkan sebelum meninggal ada beberapa teman yang secara khusus meminta namun tidak diberikan.
" Sangat-sangat menyayangi barang-barang miliknya. Saya putuskan, biar barang kesayangannya tetap bersama dia," ucapnya.
Meninggalnya sang biker menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman ngetracknya. Ratusan teman-teman Popo tampak hadir di Ruang Jenazah RS Bethesda kota Yogyakarta untuk mengucapkan berbelasungkawa. Ratusan teman-teman dengan mengendarai motor trail juga berkonvoi mengantarkan jenazah sang biker motor trail sejati, Ganif Aryanto (50) menuju peristirahatan terakhir di Blunyah Gede, Mlati, Sleman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.