"Pengurus besar sudah sangat mengidamkan medali emas karena sudah 18 tahun lalu kami meraih emas. Tapi, target yang kami sampaikan kepada Satlak Prima dan KONI sudah terpenuhi yaitu putaran final," kata Ketua Umum Perbasasi Syahrir Nawier selepas pertandingan final tim putra di Kallang Softball Field, Singapura, Rabu.
Pada inning pertama dan kedua, tim Indonesia maupun tim Filipina tidak mampu mencetak satu skor. Kemudian, pada inning ketiga, kedua tim mendapatkan skor masing-masing satu. Tim Filipina mencetak skor empat dan menundukkan Indonesia tanpa skor pada inning keempat. Pada inning kelima Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan dengan skor dua.
Namun, perjuangan tim putra Indonesia untuk merebut emas harus berakhir pada inning 7B setelah meraih skor satu pada inning keenam.
Pelatih tim sofbol putra Indonesia Muhammad Setya Budhi mengatakan tidak ada faktor non-teknis yang mengganggu penampilan atlet-atlet putra Perbasasi saat bertanding melawan tim putra Filipina. "Batter Filipina lebih mampu memanfaatkan peluang. Kami sudah berusaha untuk merotasi pitcher, tapi mereka tetap dapat mengantisipasi itu," kata Setya Budhi.
Setya Budhi mengatakan jumlah pelari tim Filipina lebih banyak sehingga kesempatan untuk mengganti pemain lebih besar. "Kami terakhir mendapat medali emas pada SEA Games 1997 di Jakarta. Tapi, perkembangan tim Indonesia sudah lebih baik dan bersaing ketat dari tim Filipina dan Singapura," kata Setya Budhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.