JAKARTA, KOMPAS.com — Pemain tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto, membuat kejutan. Mantan pemain pelatnas ini melangkah ke babak kedua BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 di Istora, Senayan, Jakarta.
Untuk sampai ke babak tersebut, dia harus melewati ujian berat. Tommy harus menundukkan salah satu pemain terkuat dunia asal Tiongkok, Lin Dan, dengan 19-21, 21-8, 21-16, Rabu (3/6/2015).
Apa strategi Tommy sehingga bisa mengalahkan Lin Dan?
"Sejak awal, saya sudah mengantisipasi permainan Lin Dan. Saya juga tampil maksimal sepanjang pertandingan. Buktinya, saya hanya kalah tipis di gim pertama," kata Tommy.
Pada gim kedua, stamina Lin Dan mulai menurun. Kondisi ini dimanfaatkan Tommy untuk mencuri poin dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
"Saya tahu Lin Dan adalah pemain besar yang punya kemampuan hebat. Tapi, itu dulu, sekarang berbeda. Saya lihat di lapangan penampilan Lin Dan menurun," kata Tommy.
"Kuncinya adalah keyakinan. Saya pernah mengalahkan dia sebelumnya. Sekarang saya punya motivasi ekstra untuk mengalahkannya," ujar Tommy.
Kemenangan pertama Tommy atas Lin Dan didapat pada perempat final India Terbuka 2015, Maret lalu. Saat ini, rekor pertemuan kedua pemain adalah 4-2 untuk keunggulan Lin Dan.
Pada babak kedua, Tommy akan bertemu pemenang pertandingan antara Scott Evans (Skotlandia) dan Marc Zwiebler (Jerman). (Tulus Muliawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.