Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2015, 18:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo tak mempersoalkan sanksi yang kemungkinan dijatuhkan FIFA kepada Indonesia menyusul konflik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang belum juga tuntas. Bagi Jokowi, yang terpenting bagi Indonesia adalah pembenahan untuk berprestasi pada kemudian hari.

Presiden yakin, jika organisasi sepak bola di Indonesia sudah tertata dengan baik, Indonesia baru bisa berbicara soal prestasi.

"Saya yakin setelah pembenahan ini selesai, prestasi sepak bola kita terus merangkak naik," kata dia kepada wartawan di Manado, Sulawesi Utara, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Jumat (29/5/2015).

Jokowi pun menegaskan sikapnya kembali yang mendukung sepenuhnya langkah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Imam hingga kini masih bersikeras untuk tetap membekukan PSSI meski FIFA sudah memberikan tenggat waktu hingga hari ini.

Menurut Presiden, ia juga telah meminta kepada Menpora untuk terus melanjutkan reformasi persepakbolaan nasional. Di sisi lain, ia pun menginstruksikan Menpora untuk tetap melanjutkan kompetisi.

"Dalam pembenahan persepakbolaan, yang terpenting adalah pembinaan sepak bola yang menjadi dasar kompetisi sepak bola nasional yang fair," kata Jokowi.

Sikap Jokowi itu berbeda dengan sikap yang ditunjukkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla meminta Menpora untuk segera mencabut surat pembekuan PSSI agar Indonesia bisa terhindar dari sanksi FIFA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com