Paris Memang Rumah Kedua Buat Serena

Serena mengalahkan  petenis kualifikasi asal Republik Ceko, Andrea Hlavackova 6-2, 6-3. Ini merupakan langkah awal Serena untuk mengejar gelar juara turnamen Grand slam yang ke 20 dalam karirnya. Ia masih berada di posisi dua di bawah Steffi Graf yang mengantongi 22 gelar juara turnamen grand slam.

Serena mengaku  ia selalu bermain tanpa beban di Paris yang bahkan kini disebutnya sebagai tempat tinggal-nya. "Kembali ke sini adalah hal yang menyenangkan. Saya suka bermain di sini. Saya merasa seperti di rumah sendiri. Saya kenal banyak orang, hafal kota dan tahu tempat-tempat yang menyenangkan," kata Serena.

"Terkadang setiap kali bepergian, kita merasa jauh dari rumah. Tetapi di sini, saya merasa ini adalah rumah saya yang kedua," lanjut Serena.

Serena memang lebih santai di Paris tahun ini. Ia bahkan menertawakan hasil buruk tahun lalu, saat ia tersingkir di babak kedua di tangan Garbine Muguruza. "Besok saya libur dan saya harap dapat tampil lebih baik," katanya.

Paris memang kota yang berarti buat Serena. Ia memenangi turnamen WTA pertama di Paris Indoors pada 1999 dengan mengalahkan petenis Pearncis, Amelie Mauresmo. Pada 2002 ia merebut Perancis Terbuka untuk pertamakali.  Di sini puyla ia memikat hati penonton dengan berbicara dalam bahasa Perancis.

Pada 2007, Serena membeli apartemen di Paris yang menjadikannya sebagai warga kota tersebut. Pada 2012 pula, Serena memutuskan menggunakan pelatih asal Perancis, Patrick Mouratoglou dan berlatih di akademi miliknya di luar kota Paris.