Hingga kini, belum muncul lagi pebulu tangkis putri yang mampu mengguncang jagat bulu tangkis Tanah Air. Prestasi di kelompok putri pun kian terasa melorot.
Menanggapi kondisi itu, Alan Budi Kusuma, legenda hidup bulu tangkis Indonesia, memprediksi kebangkitan di kelompok putri bakal terwujud setidaknya empat tahun lagi. “Cukup lama juga. Minimal tiga hingga empat tahun. Itu sudah lumayan, mengingat rata-rata pembinaan PBSI untuk mendapat atlet hebat perlu delapan tahun,” kata Alan saat mengunjungi pembukaan pendaftaran peserta audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015 di GOR Hevindo di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/5/2015) kemarin.
Sederet nama pebulu tangkis kini mencuat. Banyak yang berharap mereka bisa menggantikan ketenaran Susi Susanti dan Mia Audina. “Ada Hana Ramadhini, Fitriani, Gregoria Mariska, itu yang muda-muda kita harapkan,” kata Alan.
Begitu lamanya publik mengharapkan kehadiran ratu tepok bulu Indonesia dilatari sejumlah alasan. Alan mengatakan, salah satunya adalah sulitnya menemukan bibit dengan kualitas super baik di tengah jumlah bibit putri yang sedikit.
“Misal kita bikin audisi seperti ini, peserta putri selalu sedikit, tidak sebanyak putra. Antusiasmenya rendah,” kata Alan.
Teknik bukan menjadi persoalan utama
Alan mengatakan, jika berbicara teknik, justru Indonesia tidak ketinggalan dengan pebulu tangkis negara lain. Kompetisi dalam bulu tangkis tidak melulu soal teknik, tetapi juga fighting spirit, mental, dan kemampuan berpikir di lapangan.
Kekurangan di faktor selain teknik ini yang menonjol di bibit-bibit putri. “Teknik tidak kalah. Hal seperti mental, psikologi, dan cara berstrategi masih kalah dengan atlet luar. Faktor ini berpengaruh di lapangan,” kata dia.
Potret suram mengenai pencapaian tunggal putri Indonesia semakin tergambar nyata pada tahun ini. Putri Indonesia berada di bawah Jepang, Korea, bahkan Thailand, dengan rata-rata ranking perorangan di 80 besar.
Alan mengharapkan, melalui audisi beasiswa kali ini bisa didapati bibit berbakat yang kelak membawa harum nama Indonesia di kancah internasional.
Audisi seleksi beasiswa Djarum ini berlangsung di sembilan kota di Indonesia. Setelah di Medan dan Palembang, kini berlangsung tiga hari, 6-9 Mei 2015, di Jember dan Balikpapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.