Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkitan Bulu Tangkis Putri Indonesia Tunggu Empat Tahun Lagi

Kompas.com - 06/05/2015, 05:44 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com  Alan Budi Kusuma, legenda hidup bulu tangkis Tanah Air, memprediksi kebangkitan di kelompok putri bakal terwujud setidaknya empat tahun lagi.

Pertandingan bulu tangkis di partai tunggal putri tidak lagi menjadi tontonan wajib dan menarik bagi masyarakat sejak era Susi Susanti dan Mia Audina. Belum munculnya pebulu tangkis putri yang mampu mengguncang jagat bulu tangkis membuat prestasi di kelompok putri terasa terus melorot.

Alan Budi Kusuma memprediksi kebangkitan di kelompok putri bakal terwujud setidaknya empat tahun lagi. “Cukup lama juga. Minimal tiga hingga empat tahun. Itu sudah lumayan, mengingat rata-rata pembinaan PBSI untuk mendapat atlet hebat perlu delapan tahun,” kata Alan saat mengunjungi pembukaan pendaftaran peserta audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2015 di GOR Hevindo di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/5/2015).

Sederet nama pebulu tangkis kini mencuat. Banyak yang berharap mereka bisa menggantikan ketenaran Susi Susanti dan Mia Audina. “Ada Hana Ramadhini, Fitriani, Gregoria Mariska, itu yang muda-muda kita harapkan,” kata Alan.

Begitu lamanya publik mengharapkan kehadiran ratu tepok bulu Indonesia dilatari sejumlah alasan. Alan mengatakan, salah satunya adalah sulitnya menemukan bibit dengan kualitas superbaik di tengah jumlah bibit putri yang sedikit. “Misal kita bikin audisi seperti ini, peserta putri selalu sedikit, tidak sebanyak putra. Antusiasmenya rendah,” kata Alan.

Teknik bukan menjadi persoalan utama. Alan mengatakan, bicara teknik justru tidak ketinggalan dengan pebulu tangkis negara lain. Kompetisi dalam bulu tangkis tidak melulu soal teknik, tetapi juga fighting spirit, mental, dan kemampuan berpikir di lapangan.

Kekurangan di faktor selain teknik ini yang menonjol di bibit-bibit putri. “Teknik tidak kalah. Hal seperti mental, psikologi, dan cara berstrategi masih kalah dengan atlet luar. Faktor ini berpengaruh di lapangan,” katanya.

Potret suram mengenai pencapaian tunggal putri Indonesia semakin tergambar nyata pada tahun ini. Putri Indonesia berada di bawah Jepang, Korea, bahkan Thailand, dengan rata-rata ranking perorangan di 80 besar.

Alan mengharapkan, melalui audisi beasiswa kali ini bisa didapati bibit berbakat yang kelak membawa harum nama Indonesia di kancah internasional.

Tentang audisi beasiswa Djarum sendiri, seleksi ini berlangsung di sembilan kota di Indonesia. Setelah Palembang dan Medan, kini berlangsung secara bersamaan di Jember dan Balikpapan selama tiga hari, 6-9 Mei 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com