Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayweather Punya Asisten Khusus untuk Pungut Pakaian Dalam

Kompas.com - 24/04/2015, 17:40 WIB
KOMPAS.com — Uang bisa membeli segalanya. Paling tidak, hal ini diyakini petinju Amerika Serikat, Floyd Mayweather Jr. Sebagai atlet dengan bayaran tertinggi di dunia, Mayweather tentu saja sanggup mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk membayar orang-orang di sekitarnya demi melakukan apa pun yang dia mau.

"Orang-orang di sekitar Mayweather punya tugas masing-masing yang spesifik," ucap wartawan Sport Illustrated, Greg Bishop, yang menghabiskan waktu di pusat pelatihan Mayweather jelang laga melawan Manny Pacquiao, 2 Mei mendatang.

"Beberapa pekerjaan memang normal, atau katakanlah normal untuk orang seperti Mayweather. Contohnya, asisten pribadinya membawa tas punggung yang isinya charger telepon seluler, lip balm, dan uang tunai yang dibutuhkan Mayweather untuk ikut taruhan dalam pertandingan basket NBA," lanjut Bishop.

"Beberapa pekerjaan lainnya cukup aneh. Misalnya, ada orang yang khusus bertugas memungut pakaian dalam Mayweather ketika selesai berlatih. Lalu ada Nate Jones, mantan petinju yang pernah turun dalam olimpiade, yang dibayar untuk memakai pelindung dada dan dipukuli Mayweather secara berulang di bagian perut," kata Bishop.

Jones mengaku, dia terkadang pipis darah setelah menjadi sansak hidup Mayweather.

Mayweather tidak pernah menyebut secara pasti berapa uang yang dia keluarkan untuk membayar para pegawai atau asistennya. Mlive.com pernah menulis tentang hal ini pada 2013 ketika petinju 38 tahun tersebut akan bertarung melawan Saul "Canelpo" Alvarez.

"Ada banyak pengawal berbadan besar yang dibayar 150.000 dollar AS (sekitar Rp 1,9 miliar) setahun untuk menjaganya. Mereka kadang menerima jam tangan platinum berhias berlian sebagai bonus."

"Ada juga anggota keluarga Mayweather, seperti pamannya, John Sinclair, yang menjadi tukang pijat. Lalu ada orang khusus seperti 'P-Reala' Mcnair, CEO Philthy Rich Records milik Mayweather," demikian tulis Mlive.com.

Dalam laporan tersebut, Mlive.com juga menyebut bahwa Mayweather menggambarkan bahwa dia punya ikatan yang kuat dengan semua pegawainya, selama mereka loyal kepadanya.

"Para pegawai saya akan rela berperang demi saya," kata Mayweather. "Seperti bisnis yang lain, saya juga punya pegawai yang tidak puas, orang-orang yang kecewa. Ketika mereka meninggalkan perusahaan, mereka punya hal negatif yang akan diceritakan, atau membuat kebohongan."

Tasha Robinson-White, yang sudah menjadi asisten eksekutif Mayweather selama 12 tahun, mengungkapkan bagaimana mudahnya petinju yang belum pernah kalah tersebut mengeluarkan uang.

"Menerima bayaran dari Floyd adalah sesuatu yang sulit diprediksi. Jika angin bertiup ke selatan, jika dia dalam mood yang bagus, dia mungkin akan membayarmu, atau kamu harus menunggu. Namun, dia lebih sering murah hati," kata Robinson-White.

"Ketika dia membelikan saya mobil Mercedes, penjualnya berkata kepada saya bahwa itu merupakan Mercedes Benz ke-33 Floyd yang dibeli di tempat mereka," lanjutnya.

Robinson-White juga bercerita bagaimana Mayweather akan dengan mudah membeli jaket atau jins dengan harga puluhan juta rupiah, lalu membelikan barang untuk semua orang yang sedang pergi bersamanya.

"Dia bahkan pernah menghentikan orang-orang tidak dikenal di sebuah toko, lalu membelikan mereka pakaian. Pengeluaran yang gila," tambah Robinson-White.

Robinson-White juga mengaku pernah ditawari supaya cincin pernikahannya dibersihkan. Saat dikembalikan, cincin tersebut sudah bertakhtakan berlian senilai 10.000 dollar atau lebih dari Rp 129 juta.

Bagaimana, tertarik untuk menjadi asisten Mayweather?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com