Seperti Marc Marquez, Crutclow turun balapan dengan ban belakang hard. Sementara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo memilih ban extra-hard.
Crutclow sempat berada di posisi kedua balapan, di belakang Marquez, pada lap kedua hingga ketujuh.
"Rencana kami adalah selalu membiarkan Marc melaju saat start dan lalu mencoba mengejar saat akhir. Namun, Marc terlalu memaksa saat start, menurut saya, dan dia merusak ban," kata Crutchlow.
"Rencana kami adalah saya melakukan putaran yang pasti. Seperti di Formula 1. Saya punya target waktu, dan putaran saya sekitar 1 menit 39,9 detik sampai 40 detik. Menurut saya, siapa pun yang lebih cepat dari itu akan merusak ban," lanjutnya.
Cructhlow yang selalu finis ketujuh pada dua balapan sebelumnya di Qatar dan Austin, berhasil melewati Andrea Iannone pada tikungan terakhir sebelum finis. Dia lalu menyentuh garis finis hanya 0,054 detik lebih cepat dari Iannone.
"Kami bersaing ketat sepanjang balapan. Ducati luar biasa dengan Dovi (Andrea Dovizioso) membalap sangat bagus, dan juga Iannone. Melawan Iannone memang sulit karena dia senang bersaing," jelas pebalap 29 tahun tersebut.
Crutchow finis 8,3 detik dari Valentino yang menjuarai balapan ini.
"Valentino adalah Valentino. Dia luar biasa. Lihat umurnya, bertahun-tahun dan dia tetap membalap seperti itu dan ingin bersaing. Dia melakukan hal ini juga di Qatar. Dia kuat, tak usah diragukan," tegas Crutchlow.
Sukses LCR di Argentina semakin lengkap dengan keberhasilan rookie Jack Miller finis ke-12 atau yang terbaik untuk kategori open.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.