Dovizioso: Dua Liter Tidak Mengubah Apapun

Namun, kedua pebalap Italia tersebut memastikan bahwa hal tersebut tidak akan berpengaruh pada balapan mereka. "(Pengurangan) dua liter tidak mengubah apapun bagi kami," kata Dovizioso.

Iannone menambahkan, "Menurut saya, itu tidak mengubah kondisi Ducati. Saya berbicara dengan tim dan mereka mengatakan kepada kami, 'jangan khawatir tentang hal itu'."

Dua podium di Sirkuit Losail, Qatar, akhir Maret lalu, memastikan Ducati mendapat pengurangan bahan bakar, dari 24 liter yang sebelumnya mereka dapatkan karena tidak pernah juara pada 2013, menjadi 22 liter.

Dengan 22 liter, mereka masih punya keuntungan dua liter lebih banyak dibandingkan dua tim pabrikan, Honda dan Yamaha. Sementara tim pabrikan Suzuki dan Aprilia masih mendapatkan keuntungan dengan 24 liter, seperti kelas Open.

Dovizioso yakin bahwa tidak akan ada perbedaan besar antara memakai 20 liter atau 22 liter. Dia mencontohkan bagaimana Honda dan Yamaha tetap bisa cepat dan kuat dengan bahan bakar yang lebih sedikit.

"Mereka berkerja keras mencari cara bagaimana bisa menghemat bahan bakar dan saya yakin bahwa sekarang, dengan pengalaman (memakai 20 liter), mereka tidak banyak mengurangi tenaga. Jadi tidak akan ada banyak perbedaan," terang Dovizioso.

Pebalap 29 tahun tersebut mencontohkan bagaimana Yamaha bisa lebih kuat saat melakukan akselerasi. Menurut dia, di area traksi, Yamaha selalu bisa memakai lebih banyak tenaga dibanding Ducati, bahkan dari Honda juga.

"Tentu saja (memiliki bahan bakar lebih) merupakan sebuah keuntungan, tetapi menurut saya bukanlah keuntungan besar," tegasnya.

Pada GP Qatar, Dovizioso finis kedua, 0,174 detik tertinggal dari Valentino Rossi yang finis pertama. Iannone menyusul finis di urutan ketiga. Mereka bertekad melanjutkan tren positif tersebut saat turun pada GP Americas, 10-12 April.