MATARAM, KOMPAS.com — Dua orang pelari dievakuasi dari jalur lomba lari ultramaraton Trans-Sumbawa 200, Kamis (9/4/2015). Para pelari tidak dapat melanjutkan lomba ultramaraton menuju garis finis di Doro Ncanga, kaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat.
"Peserta pertama, Muhammad Wirawan Abdul Reza (22), tumbang di Km 97 sekitar pukul 22.47 Wita di Sumbawa Besar. Ia cedera di kaki, tetapi sudah dicek oleh tim medis Trans-Sumbawa," kata Aswito, Penanggung Jawab Teknis Tambora Challenge, ketika dihubungi
Kompas.com di Sumbawa Besar, Kamis.
Peserta yang tumbang di Km 97 tersebut telah dievakuasi oleh tim Trans-Sumbawa 200 menuju Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa Besar, untuk beristirahat di penginapan yang terdekat. Saat ini, Reza telah bersama tim pendukung dan kru Trans-Sumbawa 200.
Satu pelari lainnya juga tidak dapat melanjutkan lomba lari di Km 104. "Dino Eka Putra (27) tumbang, tepatnya di Kampung Banjir, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa Besar. Pelari ini mengalami
blister di telapak kaki," kata Aswito.
Blister adalah area menonjol pada kulit yang berisi cairan. Cairan dapat darah atau serum (bagian cairan bening dari darah). Aswito mengatakan kondisi pelari yang tumbang di Km 104 telah stabil. Menurut dia, telapak kaki Dino terasa sangat sakit.
Ada delapan pelari dalam ajang lari ultramaraton Trans-Sumbawa 200. Dengan dievakuasinya dua orang pelari, kini tinggal enam pelari tersisa. Ajang Trans-Sumbawa 200 menempuh jarak sejauh 320 kilometer dari Pantai Pototano menuju Doro Ncanga, kaki Gunung Tambora. Lomba ini merupakan bagian dari peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora oleh harian
Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.