Mampukah Indonesia Pertahankan Gelar Tunggal Putra di Singapura Terbuka?

Mampukah Indonesia melanjutkan catatan tersebut dengan meraih gelar tunggal putra tahun ini? Jawabnya, mungkin saja, tetapi berat.

Satu kekuatan Indonesia di turnamen yang akan digelar di Singapore Indoor Stadium, 7-12 April tersebut berkurang menyusul mundurnya Tommy yang masih bergulat dengan cedera pinggang, yang didapat saat turun di India terbuka, akhir Maret lalu.

"Saya gak turun (di Singapura Terbuka). (Kondisi pinggang) sudah lumayan membaik, tetapi masih harus terus terapi," tulis Tommy dalam pesan singkat kepada Kompas.com.

Tommy yang tercatat sebagai unggulan kedelapan, merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang punya hak langsung bertanding di babak utama. Posisi Tommy di babak utama digantikan wakil Indonesia lainnya, Dionysius Hayom Rumbaka.

Perjalanan untuk menjadi juara akan sangat terjal. Hayom berpotensi bertemu unggulan pertama asal Tiongkok, Chen Long, di perempat final.

Sementara Simon yang akan memulai perjuangan dari babak kualifikasi, andai kata berhasil menembus semifinal, berpotensi bertemu unggulan kedua asal Denmark, Jan O Jorgensen.

Jika melihat performa tahun ini, Chen Long dan Jorgensen merupakan kandidat terkuat untuk bertemu pada laga final. Kedua pemain tersebut belum pernah menjuarai SingapuraTerbuka.

Menilik sejarah, Indonesia merupakan negara dengan jumlah gelar terbanyak di nomor tunggal putra Singapura Terbuka, yaitu 11 kali. Tiongkok berada di urutan kedua dengan enam gelar.