"Saya sangat senang mendapat gelar pertama di Malaysia Terbuka," kata Marin. "Setelah memenangi All England (Maret), saya hanya ingin menjaga performa saya, tetapi saya melakukan lebih dari yang saya harapkan."
Laga ini merupakan ulangan final Kejuaraan Dunia 2014. Ketika itu, Marin juga tertinggal lebih dulu pada gim pertama, lalu bangkit pada dua gim berikutnya dan memenangi pertandingan dengan 17-21, 21-17, 21-18.
Saat menjuarai All England, Marin juga bangkit dari ketertinggalan pada gim pertama saat mengalahkan Saina Nehwal di final dengan 16-21, 21-14, 21-7.
Marin membuktikan bahwa dia memiliki mental luar biasa meski baru berusia 21 tahun. Dia selalu punya cara untuk bangkit dari ketertinggalan dan akhirnya memenangi pertandingan.
"Saya hanya tetap berjuang sampai akhir. Saya juga berbicara dengan pelatih yang mengingatkan saya untuk bertahan dengan strategi saya, yaitu tidak membuat kesalahan dan melakukan reli panjang karena saya tahu Xuerui sudah kelelahan," ungkap Marin.
Marin juga memuji para penonton di Putra Stadium yang memberi dukungan meriah untuknya. "Penonton hari ini (Minggu) luar biasa. Dengan penonton seperti itu akan memberimu energi untuk tetap berjuang," tegasnya.
Kemenangan di Malaysia ini juga memperkecil selisih ketertinggalan rekor pertemuan dari Li Xuerui menjadi 2-3.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.