Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kano-Kayak, Masih Mencari Formasi yang Pas

Kompas.com - 28/03/2015, 03:27 WIB
PURWAKARTA, KOMPAS.com - Kurang dari dua bulan menuju SEA Games 2015 di Singapura yang berlangsung pada 5-16 Juni, tim pelatih kano-kayak Indonesia memfokuskan program pencarian formasi tim yang pas. Ini akan menjadi salah satu kunci keberhasilan para pedayung meraih medali, terutama di nomor-nomor beregu.

Pelatih Novak Ferenc, seusai melatih tim nasional kano-kayak di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (21/3), mengatakan, latihan fisik dan teknik jadi kunci persiapan tim kano-kayak Indonesia. Selain itu, kata Ferenc, ada faktor taktik strategi yang nantinya menentukan catatan waktu pedayung saat berlomba.

Pelatih asal Hongaria itu datang ke Indonesia pada akhir 2014. Dia mencermati performa pedayung Indonesia dan merasa kurang puas dengan penampilan para atlet. "Pada 500 meter pertama, mereka bisa mendayung dengan cepat. Di 500 meter setelahnya, mereka seperti kehabisan kekuatan," ujar Ferenc.

Ia melihat ada kelemahan tim dayung Indonesia yang mesti segera diperbaiki, yaitu daya tahan yang juga bergantung pada kekuatan fisik. Dari hasil pengamatan itulah, Ferenc membenahi fisik pedayung. Latihan berat dijalani atlet selama tiga bulan keberadaan Ferenc di Indonesia.

Pedayung kayak putra Maizir Riyondra mengatakan, latihan yang harus dijalani bervariasi. "Kami mendapat program renang dan lari selain latihan beban. Selain itu, pastinya ada latihan teknik di air," ujarnya.

Pelatih nasional kano-kayak Muhammad Suryadi menuturkan, dengan penambahan latihan fisik, daya tahan pedayung secara otomatis juga dibentuk. Selama Januari hingga menjelang akhir Maret, latihan daya tahan dilakukan dengan mendayung menempuh jarak menengah dan jauh. "Mereka mesti menuntaskan jarak 15 hingga 30 kilometer per hari per orang," ujar Suryadi merinci program latihan daya tahan.

Karena masih fokus pada latihan daya tahan, hingga seusai terbentuknya tim inti akhir pekan lalu, tim pelatih belum memfokuskan latihan pada formasi beregu. Mereka masih mencermati kecepatan, kekuatan, dan daya tahan perorangan.

Menurut Suryadi, dari 29 pedayung putra dan putri yang masuk dalam timnas, 10 di antaranya tidak terpilih untuk memperkuat tim kano-kayak. Mereka diharapkan bisa memperkuat tim perahu naga. Itu sebabnya, mereka ikut menjalani tes seleksi tim perahu naga awal pekan ini.

Dengan adanya 10 pedayung yang tidak terpilih, tersisa 19 pedayung yang memperkuat tim inti kano-kayak. Mereka terbagi atas sembilan pedayung kayak putra, empat pedayung kano putra, dan enam pedayung kayak putri.

Formasi beregu

Ferenc menambahkan, selesai terbentuknya tim inti, bukan berarti pekerjaan rumah sudah selesai. Ia dan rekan pelatih kano-kayak masih perlu mempertajam kemampuan pedayung di nomor beregu.

Seat placing, demikian Ferenc menyebut bentuk latihan selanjutnya, yang bertujuan untuk mendapat formasi tim terbaik. "Kami akan mencoba bongkar pasang pedayung untuk nomor-nomor beregu, yaitu untuk mendapatkan formasi pasangan yang pas dan unggul," ujar Ferenc, menjelaskan seat placing yang dikatakannya.

Program itu akan dijalankan dalam latihan di air dalam jarak pendek, yaitu antara 1.000 meter dan 2.000 meter. "Tentu saja, per 100 meter latihan di air, saya akan memantau dan cerewet apakah teknik, daya tahan, serta power mereka sudah benar. Jika belum, saya harus memastikan semua benar," tutur Ferenc dengan bersemangat.

Ferenc, peraih emas kano dua pedayung (C2) 500 meter di Olimpiade Sydney 2000, optimistis kerja keras tim "Merah Putih" terbayarkan. "Di SEA Games, saya optimistis mereka bisa menghadapi Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Saya juga berharap mereka tampil baik di kualifikasi Olimpiade yang selama ini lebih banyak dikuasai pedayung Eropa," ujarnya. (HLN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com