Sebelum bergabung dengan Ducati, pebalap 29 tahun tersebut membela Yamaha Tech 3 selama tiga musim.
"Saya beradaptasi cukup baik dengan motor," kata Crutchlow. "Memang sulit, tiga motor dalam tiga musim. Namun, saya sudah fokus, tim juga. Saya senang bisa membalap lagi, saya menikmati dua sesi uji coba di Sepang (Malaysia) di mana saya biasanya tidak terlalu menikmatinya."
Pada uji coba pertama di Sepang, Crutchlow terpuruk di urutan ke-11, tetapi pada sesi kedua, dia naik ke urutan ketiga tercepat. Dia kembali menjadi yang tercepat di kelompok pebalap tim satelit pada uji coba terakhir di Qatar.
"Kami tahu spesifikasi motor yang kami punya di Honda dan ini adalah motor bagus. Itu yang kami dapatkan dan saya sangat senang karenanya. Kami akan membalap secepat mungkin dan mencoba yang terbaik," aku Crutchlow.
Crutchlow juga menyebut balapan di Qatar akhir pekan ini tidak akan mudah. "Akan sulit berada di belakang pebalap lain. Ketika sendirian, kamu akan menjadi sangat kompetitif. Jadi yang harus dilakukan adalah memimpin balapan, dan jelas itu tidak mudah."
Pada uji coba terakhir di Qatar, catatan waktu 14 pebalap berada dalam jarak satu detik. Hasil tersebut membuat Crutchlow yakin persaingan akhir pekan ini akan lebih ketat.
"Saya tidak melihat bahwa balapan di sini akan jadi indikator yang besar. Sudah pasti akan ada lima-enam-tujuh pebalap di depan, yang akan selalu berada di depan sepanjang tahun, Namun, pebalap yang menang di sini tidak berarti memenangi kejuaraan," ujarnya.
"Mungkin Ducati akan menang di sini, tetapi untuk kejuaraan? Saya selalu skeptis di Qatar. Saya rasa terlalu banyak hype di sini dan setelah itu semua akan menjadi lebih stabil dan kalian lihat apa yang akan terjadi," ujar pebalap yang musim lalu finis keenam di Qatar tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.