"Apa yang saya lakukan untuk melewati pebalap yang menurut saya lebih baik dari saya adalah memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk berada di depan mereka," kata pria 50 tahun tersebut.
"Kadang ini berhasil, kadang tidak. Namun, saya selalu merasa -ketika sedang berada di depan orang yang menurut saya akan sulit dikalahkan- paling tidak saya menang ketika itu," lanjutnya.
Schwantz menyebut persaingan antara Valentino Rossi dan Casey Stoner di Laguna Seca 2008 sebagai contoh. Untuk musim ini, dia hanya bisa menyebut Marc Marquez sebagai pebalap dengan semangat seperti itu.
"Ketika seseorang melewatinya, dia segera berusaha untuk melewati dia kembali," ujar juara dunia 500cc 1993 tersebut. Menurut Schwantz, Marquez menunjukkan kualitas balapan yang sudah lama tidak terlihat sejak Rossi masih mendominasi.
"Kita mungkin harus menunggu beberapa musim lagi sampai adiknya, Alex, naik ke kelas MotoGP. Berarti, akan ada dua pebalap yang harus diatasi," kata Schwantz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.