Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganda Putra, Lagi Indonesia!

Kompas.com - 02/03/2015, 11:37 WIB
KOMPAS.com - Setelah Perang Dunia II, tidak ada satu negara yang benar-benar mendominasi nomor ganda putra All England. Sebelum PD II, hanya Inggris dan beberapa negara Eropa yang pernah menjuarai nomor ini. Inggris bahkan selalu menjuarai nomor ini sebelum PD I.

Indonesia pernah mendominasi nomor ini pada 1970-an. Dari 10 pelaksanaan (1972-1981), Indonesia juara sembilan kali. Satu gelar lepas ke pasangan Swedia, Bengt Froman/Thomas Kihlstrom pada 1976.

Christian Hadinata/Ade Chandra adalah pasangan ganda putra Indonesia pertama yang menjuarai turnamen bulu tangkis tertua tersebut pada 1972. Sementara Tjun Tjun/Johan Wahyudi adalah penyumbang gelar terbanyak dengan enam kali.

Setelah Sigit Budiarto/Candra Wijaya menjadi juara pada 2003, Indonesia harus menunggu 11 tahun untuk mendapatkan gelar lagi di nomor ini. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menutup puasa gelar 11 tahun dengan merebut gelar tahun lalu.

All England 2015 akan hadir di Barclaycard Arena, Birmingham, 3-8 Maret. Selain Ahsan/Hendra, peserta tahun ini yang pernah menjuarai All England adalah unggulan kedua asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, pada 2011. Lalu ada pasangan Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan yang turun sebagai unggulan ke-8. Mereka juara pada 2013.

Ada beberapa pemain lain yang pernah juara, tetapi kali ini turun dengan pasangan berbeda. Cai Yun dan Fu Haifeng yang merupakan juara 2009, kali ini akan turun dengan pasangan masing-masing. Cai berpasangan dengan Lu Kai, sementara Fu dengan Zhang Nan.

Unggulan pertama tahun ini adalah Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong dari Korea Selatan. Lee adalah pemegang dua gelar All England, pada 2008 dan 2012, tetapi ketika itu dia masih bermain bersama Jung Jae-sung.

Sejak 1997, belum pernah ada pasangan ganda putra yang berhasil mempertahankan gelar juara di All England. Pasangan terakhir yang melakukannya adalah Rexy Mainaky/Ricky Subagja (Indonesia) pada 1995 dan 1996.

Mampukah Ahsan/Hendra mematahkan tradisi yang sudah bertahan 19 tahun tersebut?

Berikut daftar juara ganda putra All England.
1899 DW Oakes/Stewart Marsden Massey (England)
1900 HL Mellersh/FS Collier (Inggris)
1901 HL Mellersh/FS Collier (Inggris)
1902 HL Mellersh/FS Collier (Inggris)
1903 Stewart Marsden Massey/EL Huson (Inggris)
1904 Albert Davis Prebble/Henry Norman Marrett (Inggris)
1905 CTJ Barnes/Stewart Marsden Massey (Inggris)
1906 Henry Norman Marrett/George Thomas (Inggris)
1907 Albert Davis Prebble/Norman Wood (Inggris)
1908 Henry Norman Marrett/George Thomas (Inggris)
1909 Frank Chesterton/Albert Davis Prebble (Inggris)
1910 Henry Norman Marrett/George Thomas (Inggris)
1911 Percy Fitton/Ernest Edward Hawthorn (Inggris)
1912 Henry Norman Marrett/George Thomas (Inggris)
1913 Frank Chesterton/George Thomas (Inggris)
1914 Frank Chesterton/George Thomas (Inggris)
1915-19 Tidak digelar karena Perang Dunia I
1920 Archibald Frank Engelbach/Raoul du Roveray (Inggris)
1921 Sir George Thomas/Frank Percy Hodge (Inggris)
1922 Guy Sautter (England)/Frank Devlin (Irlandia)
1923 Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Irlandia)
1924 Sir George Thomas/Frank Percy Hodge (Inggris)
1925 Herbert Uber/A.K. Jones (Inggris)
1926 Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Irlandia)
1927 Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Irlandia)
1928 Sir George Thomas/Frank Percy Hodge (Inggris)
1929 Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Irlandia)
1930 Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Irlandia)
1931 Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Irlandia)
1932 Donald C. Hume/Raymond 'Bill' White (Inggris)
1933 Donald C. Hume/Raymond 'Bill' White (Inggris)
1934 Donald C. Hume/Raymond 'Bill' White (Inggris)
1935 Donald C. Hume/Raymond 'Bill' White (Inggris)
1936 Lesley Nichols/Ralph Nichols (Inggris)
1937 Lesley Nichols/Ralph Nichols (Inggris)
1938 Lesley Nichols/Ralph Nichols (Inggris)
1939 Tom H. Boyle/Jim L. Rankin (Irlandia)
1940-46 Tidak digelar karena Perang Dunia II
1947 Tage Madsen/Poul Holm (Denmark)
1948 Preben Dabelsteen/Børge Frederiksen (Denmark)
1949 Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon (Malaysia)
1950 Jørn Skaarup/Preben Dabelsteen (Denmark)
1951 David Ewe Choong/Eddy B Choong (Malaysia)
1952 David Ewe Choong/Eddy B Choong (Malaysia)
1953 David Ewe Choong/Eddy B Choong (Malaysia)
1954 Ooi Teik Hock/Ong Poh Lim (Malaysia)
1955 Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen (Denmark)
1956 Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen (Denmark)
1957 Joseph Alston (USA)/'Johnnie' Heah (Malaysia)
1958 Erland Kops/Poul Erik Nielsen (Denmark)
1959 Lim Say Hup/Teh Kew San (Malaysia)
1960 Finn Kobbero/Poul Erik Nielsen (Denmark)
1961 Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen (Denmark)
1962 Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen (Denmark)
1963 Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen (Denmark)
1964 Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen (Denmark)
1965 Ng Boon Bee/Tan Yee Khan (Malaysia)
1966 Ng Boon Bee/Tan Yee Khan (Malaysia)
1967 Henning Borch/Erland Kops (Denmark)
1968 Henning Borch/Erland Kops (Denmark)
1969 Henning Borch/Erland Kops (Denmark)
1970 Tom Bacher/Poul Petersen (Denmark)
1971 Ng Boon Bee/Punch Gunalan (Malaysia)
1972 Christian/Ade Chandra (Indonesia)
1973 Christian/Ade Chandra (Indonesia)
1974 Tjun Tjun/Wahjudi (Indonesia)
1975 Tjun Tjun/Wahjudi (Indonesia)
1976 Bengt Frøman/Thomas Kihlstrøm (Swedia)
1977 Tjun Tjun/Wahjudi (Indonesia)
1978 Tjun Tjun/Wahjudi (Indonesia)
1979 Tjun Tjun/Wahjudi (Indonesia)
1980 Tjun Tjun/Wahjudi (Indonesia)
1981 Heryanto/Kartono (Indonesia)
1982 Razif Sidek/Jalani Sidek (Malaysia)
1983 Thomas Kihlstrøm/Stefan Karlsson (Swedia)
1984 Rudy Heryanto/Kartono (Indonesia)
1985 Kim Moon Soo/Park Joo Bong (Korea)
1986 Kim Moon Soo/Park Joo Bong (Korea)
1987 Li Yongbo/Tian Bingyi (China)
1988 Li Yongbo/Tian Bingyi (China)
1989 Lee Sang Bok/Park Joo Bong (Korea)
1990 Kim Moon-soo/Park Joo-bong (Korea)
1991 Li Yongbo/Tian Bingyi (China)
1992 Rudy Gunawan/Eddy Hartono (Indonesia)
1993 Jon Holst-Christensen/Thomas Lund (Denmark)
1994 Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (Indonesia)
1995 Rexy Mainaky/Ricky Subagja (Indonesia)
1996 Rexy Mainaky/Ricky Subagja (Indonesia)
1997 Ha Tae-kwon/Kang Kyung-min (Korea)
1998 Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung (Korea)
1999 Tony Gunawan/Chandra Wijaya (Indonesia)
2000 Ha Tae Kwon/Kim Dong-Moon (Korea)
2001 Tony Gunawan/Halim Heryanto (Indonesia)
2002 Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon (Korea)
2003 Sigit Budiarto/Candra Wijaya (Indonesia)
2004 Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen (Denmark)
2005 Fu Haifeng/Cai Yun (China)
2006 Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen (Denmark)
2007 Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia)
2008 Jung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea)
2009 Cai Yun/Fu Haifeng (China)
2010 Lars Paaske/Jonas Rasmussen (Denmark)
2011 Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
2012 Jung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea)
2013 Liu Xiaolong/Qiu Zihan (China)
2014 Mohammad Ashan/Hendra Setiawan (Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com