"Firman hari ini bermain bagus. Di gim pertama, Firman masih belum bisa mematikan serangan lawan, masih bingung-bingung sendiri. Di gim kedua, dia sudah bermain bagus. Mainnya sudah benar, tetapi mungkin belum waktunya. Ya, tapi secara umum Firman sudah benar mainnya," jelas Imam Tohari, pelatih.
Imam juga punya catatan khusus untuk pemainnya yang bermain bagus sejak babak kualifikasi tersebut.
"Firman memang masih harus banyak dipoles. Masalah power di lapangan dan kekuatan badannya yang belum kelihatan karena umurnya juga masih muda. Dari beberapa pertandingan yang diikuti, kalau mental Firman sudah sangat baik. Menghadapi pemain sekelas 20 besar dunia, permainan Firman tidak kalah," tambah Imam lagi.
"Ke depannya, saya ingin Firman memperbanyak pengalaman di lapangan dan menguatkan badannya. Biar dia berkembang dengan sendirinya. Saya tidak mau Firman jadi dengan instan," lanjut Imam.
Dengan kekalahan Firman, Indonesia tinggal memiliki dua wakil tunggal putra di babak perempat final. Dionysius Hayom Rumbaka mengamankan diri lebih awal dengan mengalahkan Lucas Corvee (Perancis), 21-11, 21-12. Andre Kurniawan Tedjono menyusul setelah menundukkan pemain Perancis lainnya, Thomas Rouxel, 21-17, 21-18.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.