“Menghadapi sesama pemain Indonesia ada plus dan minusnya. Di satu sisi kita sudah tahu pola permainan lawan, tapi di sisi lain mereka juga mungkin sudah hapal permainan kami. Jadi semua kemungkinan harus kita waspadai,” kata Melati Daeva ditemui di RWE-Sporthalle, Mulheim an der Ruhr.
“Kami sudah mempelajari permainan mereka (Fran Kuriawan/Komala Dewi), mereka mainnya lebih matang dan lebih berpengalaman. Untuk strategi tentu sudah disiapkan. Kalau mereka main apa kami harus seperti apa, kami sudah prepare dan akan tetap waspada. Semoga bisa lebih siap lagi,” kata Ronald menambahkan.
Fran/Komala sendiri melaju usai mengalahkan Ronan Labar/Emilie Lefel, Perancis. Laga alot terjadi sejak awal gim. Bermain sengit, Fran/Komala akhirnya berhasil menang tiga gim dengan skor 27-25, 25-27 dan 21-19.
Jika berhasil menang dan melaju ke perempat final, Ronald/Melati kemungkinan akan berhadapan dengan unggulan satu, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, Denmark.
“Kalau nanti menang dan ketemu unggulan satu, kami mau main fight, bisa maksimal, nothing to lose. Paling nggak kami ingin memberikan perlawan dan bisa adu bola di lapangan. Tapi sekarang mikirnya satu-satu dulu saja,” tambah Ronald.
Satu lagi wakil Indonesia, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja juga lolos ke babak dua. Edi/Gloria melaju usai kalahkan wakil Rusia, Evgenij Dremin/Evgenia Dimova, 21-18, 18-21 dan 21-15. Selanjutnya Edi/Gloria akan berhadapan dengan Chan Alan Yun Lung/Tse Ying Suet, Hong Kong.
Dalam catatan pertemuan sebelumnya, Edi/Gloria masih tertinggal 0-2 dari Chan/Tse. Pertemuan terakhir mereka terjadi di Yonex Open Chinese Taipei 2014. Kala itu Edi/Gloria kalah dua gim langsung, 16-21 dan 21-23.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.