Tak heran jika setelah beberapa kali mundur dari pelatnas, Lee Hyun-il kembali dipanggil untuk membela negaranya di berbagai kejuaraan.
"Di Korea, tim nasionalnya berbeda dengan di negara lain. Di Korea, timnas itu seperti satu kesatuan. Jika ada satu pemain yang melakukan kesalahan, akan berefek kepada yang lainnya," kata Lee Hyun-il pada konferensi pers di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, Selasa (27/1/2015).
Setelah Olimpiade 2008, Lee Hyun-il memutuskan untuk keluar dari tim nasional dan hanya berkompetisi di liga lokal. Namun, pada 2010, dia kembali dipanggil untuk memperkuat Korea untuk Piala Thomas.
Pemain kelahiran 17 April 1980 tersebut juga kembali turun pada Olimpiade 2012. Namun, sekali lagi, dia gagal dalam perebutan medali perunggu.
Setelah itu, Lee kembali meninggalkan tim nasional. Kejadian yang sama berulang. Jelang Asian Games 2014 di Incheon, Lee kembali dipanggil untuk memperkuat tim nasional.
Hasilnya, dia jadi penentu kesuksesan Korsel mengalahkan Tiongkok pada partai final yang memastikan mereka meraih medali emas.
Apa sebenarnya yang membuat Lee beberapa kali meninggalkan tim nasional? "Masuk timnas Korea harus punya komitmen tinggi. Secara fisik, saya sudah sulit untuk berada di tim nasional. Jika saya nanti pensiun lagi, itu akan jadi yang terakhir," ujar Lee.
Tahun ini, Lee sudah mengikuti beberapa turnamen dan selalu keluar sebagai juara, yaitu di Thailand International Challenge dan Malaysia Masters.
Lee juga jadi salah satu tulang punggung Musica Champion pada turnamen Djarum Superliga Badminton 2015. Pemain 34 tahun tersebut diturunkan saat menghadapi Siswanto dari tim Suryanaga Surabaya, Rabu, dan menang 21-14, 21-9.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.