Vanesha Petik Hasil Latihan di Perancis

JOGJAKARTA, Kompas.com - Atlet renang asal Riau, AT Vanesha Evato mengaku mendapat banyak kemajuan setelah menjalani latihan selama tiga bulan di Perancis.

Vanesha, 17, berlatih di kota Lille, Perancis selama tiga bulan antara awal September hingga akhir November. Bersama atlet renang asal Riau lainnya, Azzahra, Vanessa berlatih di bawah bimbingan pelatih David Armandoni.

Selama tiga bulan tersebut, dua atlet Riau ini mendapat pelatihan khusus dari Armandoni yang sebelumnya merupakan pelatih renang pelatda Riau. "Sebenarnya saya hnaya mengulangi apa yang sudah kami peroleh dari David (Armandoni) di Riau," kata Vanessa.

Di Lille, Vanessa dan Azzahra berlatih bersama murid-murid Armandoni di perkumpulan renang miliknya, USSA. Namun setelah sesi latihan bersama selesai, kedua atlet Riau ini mendapat sesi tambahan berupa latihan fisik yang berat.

"Dari para atlet yang berlaih di sana, kita dapat disiplinnya,"kata Vanessa. "Sementara untuk program kami berdua, David memberikan teknik dan latihan fisik, termasuk program lari."

Karena program yang dibuat oleh David Armandoni buat kedua atlet ini memang untuk jangka 3 bulan, Vanesha terpaksa absen memperkuat tim pelajar Indonesia meski ia terpilih mengikuti ASEAN School Games di Marikina City, Filipina, akhir November lalu.

"Program latihan saya sampai selesai di akhir November menjelang berlangsungnya PON Remaja. Tetapi karena saya kelahiran 1997 dan tidak bisa tampil di PON Remaja, akhirnya hanya Azzahra yang mewakili Riau di ajang itu," lanjut Vanesha.

Putri ke 2 pasangan Suharto Subrantas dan Tengku Fazidah ini memang dipersiapkan Riau untuk tampil maksimal di PON Jawa Barat pada 2016 mendatang. Di ajang KRAPSI XXXVI di Jogjakarta ini ia sudah memperlihatkan progres dengan mengantongi empat emas dari lima nomor yang diikutinya hingga hari ketiga.

Namun Vanesha belum tahu apakah ia akan kembali berlatih bersama David Armandoni di Perancis. "Tergantung KONI apakah akan mengirim lagi atau tidak," katanya. Ia berharap dapat menjadi atlet rennag puteri terbaik Indoneia pada 2016. "Di gaya brasse," kata Vanesha. Brasse atau dada dalam bahasa Perancis.