Petinju asal Bolton, Inggris ini merupakan petinju yang menjadi ikon di Paksitan, tempat asal kedua orang tuanya. Khan, 28, mengaku sangat kaget dan terpengaruh dengan peristiwa pembantaian oleh kelompok Taliban di sebuah sekolah di Peshawar yang menewaskan 141 orang, termasuk anak-anak.
Segera setelah memenangi pertarungan menghadapi Devon Alexander di Las Vegas, pekan lalu, Khan langsung mengutarakan niatnya untuk membantu anak-anak di Pakistan. "Saya akan berkunjung ke Pakistan antara hari Natal dan Tahun Baru," kata Khan.
"Mereka (Taliban) boleh saja mengancam jiwa saya, tetapi saya ingin mengatakan kebenaran dan menunjukkan perbuatan mereka itu salah," kata Khan. "Saya tidak akan ragu dnegan keputusan kepergian saya, kita tidak bisa terus melarikan diri dan bersembunyi."
"Semua hal sudah diatur dalam takdir Tuhan, kita tidak akan bisa menghindar. Apa yang akan terjadi, pasti terjadi. Semua hal sudah dituliskan buat anda. Anda hanya perlu pergi ke sana dan melakukan apa yang seharusnya anda lakukan dan melanjutkan hidup,"katanya.
"Jangan sampai hal-hal seperti ini menghentikan anda. Saya inginkan (Pakistan) menjadi negara yang lebih baik. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan orang-orang di sana,"lanjut Khan.
Khan mengaku, kelahiran puterinya dari isterinya Faryal Makhdoom pada Mei lalu, membuat dirinya lebih peka. Karena itu dia sangat marah dengan banyaknya anak-anak yang menjadi korban dalam penembakan ini. "Apa urusan anak-anak dengan hal ini? Mereka tidak melakukan apa pun. Namun Taliban datang dan membunuh mereka. Mereka membunuh rakyat mereka sendiri."
"Anda tidak akan bisa berbicara dengan orang-orang sakit seperti ini."
Pekan lalu, Khan memutuskan menyumbang celana tinju yang terbuat dari emas untuk pembangunan sekolah di Peshawar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.