Kejuaraan Nasional Yong Moo Do yang berlangsung dua hari di Doom BSCC Balikpapan, Kalimantan Timur, 17-18 Desember 2014 ini, diikuti 450 lebih anggota TNI Angkatan Darat.
Seperti yang dialami petarung putri dari Kodam VII Wirabuana, Syahruni. Ia mengalami cedera pada tenggorokan akibat terkena sepakan di partai final putri perorangan kelas 55 kg.
Petarung putri, Syahruni, tak lagi meneruskan pertandingan untuk memperebutkan medali emas di kelas 55 kilogram tersebut.
Tendangan Elfri yang tanpa sengaja mengenai tenggorokan Syahruni membuat pertandingan berhenti. Syahruni segera dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat sulit bernapas, sementara Elfri dipastikan menang TKO.
Cedera serupa yang dialami Syahruni banyak terjadi di gelaran Kejurnas Yong Moo Do yang berlangsung 17-18 Desember 2014. "Sedikitnya 50 orang mengalami cedera ringan, sedang, hingga berat," kata Kepala Kesehatan Kodam VI Mulawarman (Kesdam), Kolonel Ckm dr Hendrik D Manueke MKes, Kamis, (18/12/2014).
Cedera memang kerap membayangi pertarungan dalam bela diri Yong Moo Do. Bela diri ini full body contact atau langsung saling berbenturan antar-atlet. Atlet yang kurang hati-hati bisa saja mengalami cedera serius dalam pertandingan. Cedera yang kerap terjadi mulai dari pecah bibir dan sobek pelipis. Cedera tingkat sedang seperti patah jari dan lepas persendian.
"(Di Kejurnas) Kali ini ada dua kasus patah tulang jari kaki dan tangan. Satu lepas rahang dan dislokasi bahu. Cedera terberat satu patah tulang lengan atas dan satu kasus dugaan putus otot tendon kaki," kata Hendrik.
Hendrik mengatakan, Kesdam membawa dokter spesialis anestesi, tulang atau ortopedi, ahli gigi dan mulut, hingga ahli THT sepanjang pertandingan. Mereka disiagakan untuk penanganan darurat atas cedera-cedera yang terjadi.
Yong Moo Do merupakan bela diri asal Korea Selatan dan sudah diadopsi TNI AD sebagai bela diri wajib sejak 2008. Yong Moo Do mengombinasikan gerakan tendangan, banting, kunci, dan piting. Pertandingan para petarung Yong Moo Do tidak menggunakan sarung tinju. Pelindung hanya digunakan pada lengan tangan, kaki, dan dada saja. Tak heran pertandingan kerap berakhir pada cedera serius.
Kejurnas Yong Moo Do diikuti 27 kontingen dengan total 450 atlet yang semuanya adalah tentara. Para kontingen mewakili daerah Nangroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan, dan Papua. Juara umum Kejurnas kali ini dimenangkan kontingen Divisi 1 Kavaleri.