Awal bulan ini, IOC memutuskan membuka peluang penyelenggaraan olimpiade di banyak negara atau kota secara bersama. Ini merupakan langkah pembaruan yang dibawa oleh ketua IOC yang baru, Thomas Bach.
Perubahan ini disambut baik oleh Indonesia. "Kami sangat mendukung usulan ini dan sangat optimistis akan menjadi penyelanggara olimpiade bersama negara-negara ASEAN di masa depan," kata Ketua Umum KOI, Rita Subowo, kepada media Singapura, Straits Times.
"Semua kemungkinan itu ada, sejauh kami bisa mengatasi keterbatasan," lanjut Rita. "Tentunya IOC memiliki standar yang sangat tinggi dan tentunya akan sangat sulit membangun fasilitas kelas dunia sebanyak lebih dari 20. Namun, bila hal ini ditanggung dua negara, tentunya akan sangat masuk akal dalam pembiayaan."
Saat ini baru tiga negara Asia yang pernah menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin dan panas, yaitu Jepang, Korea, dan Tiongkok. Ibu kota Qatar, Doha, sudah dua kali ikut dalam pencalonan tuan rumah olimpiade musim panas dan akan mencoba kembali pada 2024.
Sementara kota Pyeongchang (Korea) akan menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin 2018 dan Tokyo kembali menajdi tuan rumah pada olimpiade musim panas 2020.
Negara-negara ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, pernah menjadi tuan rumah bersama Piala Asia 2007. Namun, pihak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kemudian menyebut hal ini merupakan keputusan yang keliru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.