Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuhan Bekerja dengan Mengirim Pak Arief...

Kompas.com - 26/11/2014, 09:21 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


SARAPAN PAGI.

JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana ruang guru, yang terasa sempit dan terus menekan buat anakku, tiba-tiba terasa seluas kolam renang saat sosok berambut putih itu masuk dan berbicara.

Adalah Prof Dr Arief Rachman, MPd, (72) tokoh pendidikan Indonesia yang siang itu tiba-tiba mampir ke sekolah. Ketika masuk ruang guru, Pak Arif mungkin menangkap ada suasana yang tidak biasa. Ada guru, ada murid, dan orangtua.

"Ini ada masalah apa?"

Terus terang saya terpana dan sempat kehilangan kata-kata. Mungkin buat orangtua murid yang lain, saya dianggap norak atau berlebihan. Bagi saya, tidak. Bagaimanapun, saya mengagumi sosok ini sejak beliau mengajar bahasa Inggris di TVRI pada zaman televisi hitam putih, dan juga tampil di serangkaian acara keagamaan pada era televisi swasta. Sekarang saya hanya berjarak 0,5 meter di depannya.

Suasana hening sejenak, sebelum anak saya menjawab, "Ada masalah pelajaran, Pak Arief". Jawaban ini langsung disambung seorang gurunya. "Dia harus mengejar pelajaran karena akan pergi ke Filipina."

"Ke Filipina, ngapain? Oh, kamu atlet ya? Atlet renang?"
"Iya, Pak Arief."

Tiba-tiba dengan gaya bicara khas yang cepat diikuti dengan gerak tubuh yang ramai, Pak Arif memberi kejutan kepada anak saya.

"Sudah. Kamu utamakan renang. Utamakan bela negara.... Yang lainnya gampang...."

Sesudah itu, Pak Arief pulang. Mungkin tidak lebih dari lima menit dia berada di lingkungan sekolah.

Namun, lima menit atau mungkin tak lebih dari tiga menit "percakapan" dengan Prof Dr Arief Rachman, MPd, ini mampu merontokkan pandangan saya tentang dikotomi kepentingan sekolah dan aktivitas nonsekolah dari seorang siswa. Optimisme saya tentang keberhasilan anak saya menjalani hidup sebagai seorang "student-athlete" muncul kembali.

Sejak awal, anak saya memang berkomitmen ingin sukses di dua dunia yang dijalaninya: olahraga renang dan pendidikan. Saya menganggap ini bukan ambisi berlebihan. Menurut penelitian, renang adalah jenis olahraga yang mampu mengembangkan kecerdasan seseorang pada masa pertumbuhan.

Sementara itu, setelah menjadikan renang prestasi, pintu pendidikan akan lebih terbuka lebar. Menurut anak saya, hal ini mungkin, berusaha menjadi yang terbaik di dunia renang dan mendapat pendidikan terbaik. Anak saya menunjuk pada dua contoh riil. Dua atlet renang "seangkatannya", Lim Ching Hwan dari Malaysia dan Joseph Isaac Schooling dari Singapura kini diterima melalui beasiswa renang di Ohio State University dan University of Texas di Amerika. Belum lagi sejumlah nama mantan atlet renang dari Filipina dan Singapura.

Namun, bicara mimpi itu memang lebih mudah daripada proses mewujudkannya. Pada perjalanannya, ia sadar betapa berat proses yang harus dijalani.

Sebagai orangtua, kadang saya harus berusaha tegar mendengar dia berkata "aku butuh waktu lebih panjang untuk mengerjakan dua hal ini", atau bahkan harus menahan diri saat mendampingi dan melihat dia gemetar menjawab pertanyaan pihak sekolah, "Kamu sanggup berkomitmen terhadap dua hal ini? Kamu yang jawab, jangan orang lain...."

Sungguh sulit memang untuk menyamakan persepsi dengan orang lain, sejauh kepentingannya berbeda. Kepentingan orangtua belum tentu sejalan dengan kepentingan institusi pendidikan. Orangtua hanya memikirkan kepentingan anak dan dirinya, sementara institusi sekolah harus berpikir kepentingan ratusan orangtua dan murid lainnya hingga konduite dan nama baik sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Liga Indonesia
Man City Vs Arsenal: Citizens Kena 'Virus FIFA', 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Man City Vs Arsenal: Citizens Kena "Virus FIFA", 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Liga Inggris
Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Timnas Indonesia
Saat Debutan Muda Persib 'Jail' dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Saat Debutan Muda Persib "Jail" dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Liga Indonesia
Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Liga Inggris
Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Badminton
Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Sports
Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Liga Indonesia
Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com