Menurut Manajer Pengurus Cabang (Pengcab) Kota Tangerang Muay Thai Indonesia Tomy Rano dana pembina Jerry Luhukay menjelaskan, pihaknya telah dirugikan oleh keputusan wasit dalam pelaksanaan Porprov pada 15 hingga 21 November lalu.
"Yang lebih miris adalah semua atlet dari kota Serang adalah atlet wushu sansau yang notabene tidak mengerti gerakan atau teknik bertanding dari Muay Thai, sebenarnya kita hanya ingin sportivitas dan kemajuan dari olahraga ini. Dengan melihat turnamen yang diatur sepertinya miris lihat olahraga di Indonesia bisa lebih baik," tuturnya.
Tommy Rano juga menyoal netralitas wasit dalam pertadingan cabang muay thai. Keberpihakan ini diperlihatkan dengan perlakuan berbeda terhadap atletnya. Menurutnya wasit kadang tidak mengerti mana yang legal dan ilegal dalam pertarungan cabang muay thai.
"Misalnya saja gerakan clinch dan knee tidak diperbolehkan, setiap atlet kita mengeluarkan gerakan tersebut langsung dilerai oleh wasit padahal gerakan itu legal dan diperbolehkan untuk digunakan dalam setiap pertandingan," ungkapnya saat dihubungi dari Jakarta, Senin (24/11).
Namun saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut, dewan wasit dalam pertandingan itu, David Romli, mempunyai pandangan berbeda. Menurutnya semua itu sudah ditentukan dalam technical meeting sebelum pertandingan dimulai. "Jadi tidak ada wasit yang memihak salah satu peserta pertandingan, buktinya dalam pertandingan lain juga peserta dari Serang ada yang kalah," katanya. (*/)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.