Maria meraih emas dari cabang atletik nomor lompat jauh sedangkan Juwita meraih emas dari cabang wushu nomor nanquan dan nandao all-round. Penghargaan berupa piagam dan uang tunjangan prestasi sebesar Rp 10 juta diberikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Juwita tidak hadir dalam acara tersebut karena tengah mengitui pelatnas wushu di Medan.
"Saya sangat senang dan berterima kasih untuk semua ini. Terima kasih untuk pelatih, keluarga, dan semua yang sudah mendukung saya," ujar Maria usai menerima penghargaan tersebut.
Maria mengaku bahwa penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus berusaha menjadi lebih baik dan berprestasi. Dia juga ingin pencapaiannya saat ini bisa menginspirasi banyak atlet muda Indonesia untuk bisa berprestasi dalam kancah internasional.
"Setelah ini saya akan kembali ikut pelatnas di Bali. Saya sedang persiapan untuk kejuaraan Asian University, Desember mendatang," sambung atlet 24 tahun ini.
Maria menargetkan medali dalam kejuaraan yang akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan tersebut. Dia bertekad mengulang kesuksesan pada Asian University 2010 di Laos, saat dia meraih dua medali emas.
Selain Maria dan Juwita, sejumlah atlet lain yang ikut mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia juga mendapatkan penghargaan dan uang tunjangan prestasi. Mereka adalah Aero Sutan Aswar yang menjuarai kejuaraan jet ski internasional, juara pasangan bridge senior, Hengky Lasut dan Freddy Eddy Manoppo, serta juara dunia paralayang, Lis Andriana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.