Redy Ingin Juara di Tanah Kelahiran

PADANG, Kompas.com - Pebulu tangkis Redy Perdana dari Pusdiklat Telkom Jabar berharap meraih gelar perdana saat Djarum Sirnas diadakan di Padang, kota kelahirannya.

Sumatera Barat untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Open 2014. Menjadi tempat perhentian kesembilan di tahun ini, turnamen yang digelar di GOR PT Semen Padang ini tentu menarik perhatian para pebulutangkis tanah air untuk bisa berunjuk gigi.

Salah satunya adalah Redy Perdana yang membawa bendera Pusdiklat Telkom Jabar mengemban misi untuk bisa menjadi juara. Menjadi unggulan dua, dan absennya beberapa pesaingnya membuatnya berambisi untuk meraih gelar perdananya di tahun ini.

“Beberapa pemain absen di sini, jadi saya melihat ini sebagai sebuah peluang, apalagi ini tanah kelahiran saya,” ujar Redy yang lahir di Padang, 6 Mei 1996 silam ini.

Beberapa atlet unggulan memang tak hadir di Padang, seperti peraih gelar tiga kali Panji Ahmad Maulana serta Vega Vio Nirwanda yang membukukan dua gelar memang tidak hadir di Padang karena padatnya turnamen nasional dalam satu bulan terakhir. “Meskipun Panji dan Vega tidak datang, saya harus tetap waspada. Beberapa pemain (PB) Mutiara memang bagus dan harus diwaspadai,” lanjutnya.

Redy memang tidak menghabiskan banyak waktu di Padang. Dia tumbuh dan besar di Jawa Barat, tetapi keluarga besarnya masih berada di tanah minang ini. “Tentunya senang bisa main di Padang, tadi saja banyak keluarga yang datang untuk menonton dan memberikan dukungan. Semoga bisa menampilkan permainan terbaik saya,” pungkasnya.

Redy sendiri berhasil memastikan diri untuk berlaga di babak kedua. Di laga babak pertama yang digelar pada Senin (20/10) malam, Redy berhasil menang dua game langsung atas Slamet Widianto dari PB Jaya Raya dengan 21-8 dan 21-12. Sepanjang 2014, Redy berhasil menjadi semifinalis di seri Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Batam.