"Apalagi ada tim Iran yang menjadi juara terbaik Asia bahkan di tanjakan Ijen pun pebalap lain saling menunggu pebalap Iran melakukan aksinya," jelas Peter Pouly.
Duet pembalap lainnya asal tim Pishgaman Yazd Iran, Hossein Askari dan Amir Zargari menempati posisi kedua dan ketiga. Hossein Askari hanya terpaut 55 detik di
belakang Pouly. Sedangkan Amir Zargari terpaut 1 menit dan 46 detik di belakang pembalap asal Perancis tersebut.
Sementara itu, Tabriz Petrochemical Team, Iran berhasil mempertahankan juara untuk kategori tim. Hal tersebut berkat keberhasilan Mehdi Sohrabi sebagai pemenang etape keempat.
Tabriz mengungguli dua tim asal Iran lainnya, Pishgaman Yazd Cycling Team dan Tabriz Shah dari Ranking Continental Team (T SR).
Manajer Tabriz, Ahad Kazemi Sarai di hadapan para wartawan mengaku untuk tahun ini masih belum beruntung dan berjanji akan tampil lebih maksimal pada penyelenggaraan tahun depan. "Mungkin karena tahun ini racenya lebih banyak jadi pembalap kelelahan," jelasnya.
Sementara itu Bambang Suryadi asal Tim Jatim berhasil mengukuhkan diri sebagai Best Indonesian Rider. Sedangkan Best Sprint (green Jersey) mampu diraih Rastra Patria dari Pegassus Continental Cycling.
Tim Jatim sebagai keluar sebagai tim Indonesia terbaik ITDBI yang digelar pada 16–19 Oktober 2014 lalu merupakan balap sepeda kali ketiga yang digelar Pemkab Banyuwangi. Balap sepeda empat etape yang pada tahun ini menempuh jarak 622 km ini telah masuk agenda UCI (Union Cycliste Internationale).