Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama MotoGP Australia Tahun Lalu...

Kompas.com - 15/10/2014, 14:48 WIB
PHILLIP ISLAND, KOMPAS.com — Tahun lalu, Marc Marquez datang ke GP Australia, yang merupakan seri ke-16 MotoGP 2013, dengan harapan bisa mengunci gelar juara dunia pertamanya di kelas premier. Namun, dia justru gagal meraih poin karena didiskualifikasi.

Marquez, yang ketika itu turun sebagai rookie, mengantongi 298 poin dengan hanya tiga seri tersisa, termasuk Australia. Jorge Lorenzo yang berada di posisi kedua tertinggal 43 poin. Artinya, finis pertama sudah pasti akan mengantar Marquez menjadi juara dunia.

Pesta Marquez harus ditunda. Dia dan timnya melakukan kesalahan yang berakibat fatal. Marquez harus mengakhiri balapan lebih awal dan meninggalkan Sirkuit Phillip Island tanpa tambahan poin.

Drama di Australia dimulai sejak sesi latihan. Para pebalap mengalami masalah karena ban yang tidak bisa beradaptasi dengan sempurna pada aspal baru yang dipakai di Phillip Island.

Setelah sesi kualifikasi, Sabtu (19/10/2013), Race Direction menetapkan bahwa balapan MotoGP yang agendanya dilakukan 27 putaran dipangkas menjadi 26, dengan pertimbangan daya tahan ban yang menurun drastis.

Besoknya, Race Direction kembali mengubah balapan menjadi hanya 16 putaran dan pebalap wajib melakukan pit stop untuk berganti mesin dengan ban baru. Pit stop dilakukan pada akhir lap kesembilan atau ke-10.

Lorenzo yang menjadi pole-sitter mengawali balapan dengan baik. Begitu juga Dani Pedrosa yang memulai dari posisi start kelima. Lorenzo, Marquez, dan Pedrosa melaju cepat di depan, meninggalkan rombongan kedua yang terdiri dari Valentino Rossi, Alvaro Bautista, dan Cal Crutchlow.

Drama pit stop dimulai pada akhir lap kesembilan. Pedrosa lebih dulu masuk ke pit pada akhir lap ke-9, sementara Lorenzo dan Marquez masih melanjutkan putaran.

Saat kembali ke lintasan, Pedrosa melakukan kesalahan dengan memacu motornya melebihi batas kecepatan di pit lane. Pebalap Repsol Honda ini dikenasi sanksi turun satu posisi dengan harus membiarkan pebalap di belakangnya melewatinya.

Lorenzo masuk ke pit pada akhir putaran ke-10. Anehnya, Marquez terus melaju. Rupanya, Marquez dan timnya menyusun strategi untuk melakukan pit stop lebih akhir. Namun, keputusan itu berbuntut diskualifikasi karena mereka melanggar batas pemakaian satu ban, yaitu maksimal 10 putaran.

Balapan akhirnya dimenangi Lorenzo, disusul Pedrosa dan Rossi di urutan kedua dan ketiga. Kemenangan ini juga mendekatkan Lorenzo dengan Marquez di klasemen, menjadi hanya 18 poin.

Lorenzo memenangi seri berikutnya di Jepang yang makin memanaskan persaingan gelar juara dunia. Pada seri terkhir di Valencia, Lorenzo kembali finis pertama. Marquez hanya finis ketiga pada seri ini, tetapi itu sudah cukup untuk memastikannya meraih gelar juara dunia dengan 334 poin, empat angka lebih banyak dari raihan Lorenzo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Liga Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Badminton
Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com