Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jaya Cup Melatih Mental Pemain Yunior

Kompas.com - 14/10/2014, 19:51 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

 

JAKARTA, Kompas.com - Kejuaraan bulu tangkis beregu Pembangunan Jaya Cup IV 2014 memiliki tujuan melatih mental bertanding pemain yunior dalam pertandingan beregu.

Kejuaraan yang akan berlangsung 15-18 Oktober ini akan mempertemukan 8 perkumpulan bulu tangkis terbaik Indonesia. Para pemain dengan batas usia 19 tahun ini akan bertanding dalam format Piala Sudirman yaitu lima partai yang terdiri dari tunggal putra-putri, ganda putra-putri dan ganda campuran.

Kejuaraan yang akan berlangsung di hall bulu tangkis Asia-Afrika, Senayan, Jakarta ini akan menyediakan uang hadiah total Rp 425 juta untuk empat pemenang.

Menurut Rudy Hartono Kurniawan selaku ketua PB Jaya Raya, alasan yang mendasari penyelenggaraan Pembangunan Jaya Cup ini adalah keinginan kuat agar Indonesia kembali menjadi kampiun kejuaraan bulu tangkis beregu. "Secara perorangan mungkin prestasi pemian kita bisa dibilang mampu bersaing di tingkat dunia. Tetapi hal ini belum tercermin di tingkat beregu," kata Rudy yang merupakan pemain legendaris Indonesia 1960-1980an.

"Kita belum pernah lagi menjadi juara Piala Thomas, Piala Uber atau pun Sudirman. Bahkan di nomor beregu Asian Games kita kalah dengan tim-tim yang dulu tidak ada apa-apanya seperti Taiwan atau pun Thailand dan Jepang," lanjut Rudy.

Menurut Rudy kekalahan ini antara lain karena tidak adanya mental kebersamaan dari para pemain untuk memenangi satu tujuan bersama yaitu menjuarai satu kejuaraan beregu. "Dalam pertandingan beregu, mental pemain akan lebih terasah karena dia harus menjaga agar jangan sampai kehilangan poin,"lanjut Rudy.

Pembangunan Jaya Cup 2014 akan diikuti delapan klub terbaik yaitu Grup A terdiri dari PB Djarum (Kudus), Jaya Raya, Candra Wijaya BC dan Semen Gresik. Sementara Grup B terfdiri dari Mutiara (Bandung), Exist, Pelita Bakrie dan Jaya Raya Suryanaga (Surabaya).

"Setiap tim berhak menurunkan 4 sampai 20 pemain dalam setiap pertandingan. Setiap pemain dibatasi hanya boleh turun maksimal di 2 nomor," kata panitia pertandingan, Rosiana Tendean.

Dua tim terbaik akan bertemu di babak final pada 18 Oktober. Pemenang akan mendapatkan hadiah 200 juta rupiah, 125 juta rupiah, 75 juta rupiah dan 25 juta rupiah.

PB Jaya Raya dibentuk pada 1971. Sepanjang sejarah mereka telah menelorkan tiga medali emas Olimpiade melalui Susy Susanti (1992), Candra Wijaya/Tony Gunawan (2000) dan Markis Kido/Hendra Setiawan (2008).

Di Asian Games XVII/Incheon lalu, atlet-atlet Jaya Raya merebut medali emas melalui Hendra Setiawan dan ganda puteri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com